VII - Revenge

14.8K 1.5K 215
                                    

"Imperfections we all have, but we also have compensations."

Bulan menggantung tinggi di langit saat sebuah langkah kaki memasuki ruangan tanpa suara. Shuan Greer berjalan mendekati ranjang dan menemukan Irish sudah terlelap. Pemuda itu melirik sekilas pada bayangan yang merasakan kedinginan sampai tulang di balik pohon.

Beberapa waktu sebelumnya, Han melaporkan jika dokter istana telah datang dan mengobati luka melepuh gadis tersebut.

Shuan mengerutkan bibirnya, kemudian meraih tangan Irish dengan lembut dan mengecek bagian punggung tangan yang terluka. Kulit yang melepuh berwarna kemerahan dan tampak kontras dengan bagian sekitarnya yang sangat putih.

“Masih saja bersikap begitu tenang meski tahu sudah terluka,” Omel Shuan sambil bergumam.

Shuan segera mengeluarkan sebuah botol dari dalam saku jubah, lalu mengoleskan cairan berwarna gading ke punggung tangan Irish. Gadis itu sama sekali tidak sadar karena gerakan Shuan sangat berhati-hati.

Memastikan bahwa seluruh bagian luka telah diobati, Shuan menyimpan kembali botol kaca ke dalam jubahnya. Ia menarik selimut dengan sangat lembut dan menyelimuti Irish hingga mencapai dada. Pemuda itu menutup jendela, kemudian berjalan santai keluar dari ruangan.

Hari berikutnya ketika membuka mata,  Irish terbangun dengan perasaan yang lebih ringan. Merentangkan kedua tangan, gadis itu baru menyadari luka melepuhnya sama sekali tidak terasa sakit. Irish mendapati lukanya sudah sembuh, bahkan warna kemerahan telah menghilang hanya dalam waktu semalam.

Jane dan Jili yang berjalan masuk untuk membantu Irish beranjak segera mengecek keadaan lukanya. Mereka seketika tercengang karena merasa takjub juga bersyukur luka itu telah sembuh sepenuhnya.

“Pasti salep dari dokter istana sangat ampuh,” Puji Jili dengan puas.

Jane mengangguk setuju, lalu menambahkan, “Luka melepuhnya benar-benar sembuh dengan cepat.”

Irish tidak bereaksi mendengar ucapan kedua pelayannya karena masih merasa heran. Ia hanya bisa menelengkan kepala karena seharusnya butuh waktu dua-tiga hari bagi lukanya untuk benar-benar sembuh.

Di lantai teratas clouds nine, Benedict dan Rex baru saja mendengar berita tentang kecelakaan kecil yang terjadi pada Irish

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di lantai teratas clouds nine, Benedict dan Rex baru saja mendengar berita tentang kecelakaan kecil yang terjadi pada Irish. Keduanya menoleh bersamaan saat Shuan melangkah masuk ke dalam ruangan.

“Apa kecantikanmu benar-benar terluka?” Tanya Benedict untuk memastikan.

Shuan tidak berniat menjawab pertanyaan itu dan hanya merapatkan bibirnya. Rex dan Benedict saling berpandangan penuh pengertian.

“Sepupu, Arabelle ini benar-benar harus diberi pelajaran!” Ucap Benedict dengan nada tidak terima.

Rex hanya membersit hidung seperti biasa ketika Benedict sedang memprovokasi. Pembicaraan satu arah mereka kembali diinterupsi saat Keith masuk ke dalam ruangan.

THRONE - The Real Of The KingWhere stories live. Discover now