I - White Rose

35.9K 2.1K 247
                                    

"If every fool wore a crown, we should all be kings."


Seluruh Kota Yard tampak ramai, kaya, dan penuh warna dengan pemandangan meriah yang indah mengisi mata setiap orang. Karena ulang tahun raja yang ke-50 beberapa hari lagi akan datang, semua orang menyambut dengan gembira. Setiap sisi jalan ibukota sampai pelosok desa dihiasi kain sutra dan dekorasi lampion yang indah.

Dari sebuah kedai yang paling mewah dan ramai di pusat kota, duduk tiga pemuda bangsawan di lantai teratas. Kedai itu dinamai "Clouds Nine" karena letaknya sangat strategis di tanah termahal dan menampilkan pemandangan terbaik seluruh Kota Yard.

Konon, untuk bisa menyewa satu meja di clouds nine, pengunjung harus merogoh ratusan keping perak. Belum lagi, harga sepiring makanan dan sepoci minuman yang sangat mahal. Meskipun begitu, bukan lagi rahasia umum bahwa clouds nine memiliki reputasi terbaik soal hidangan terlezat dan pelayanan teramah di antara seluruh kedai di Yard. Tak heran jika sebagian besar tamu adalah bangsawan serta saudagar kaya.

Pemuda bangsawan dengan jubah kehijauan, menonton kesibukan jalanan kota sambil menikmati kue kering pasta kacang. Wajahnya menampilkan senyum kekanakan yang tidak sesuai dengan usia sesungguhnya. Ia adalah pemilik sesungguhnya dari clouds nine, Benedict Aatreya.

"Perayaan ulang tahun Raja Herodias kali ini sangat meriah. Aku dengar tamu dari kerajaan lainnya telah tiba."

"Tentu meriah," Pria tan yang duduk di sebelah Benedict melirik jalanan dengan seringaian, "Apalagi Raja Herodias berencana membentuk aliansi untuk memperkukuh kekuatan."

Di antara beberapa kerajaan di benua; Ursula, Nexsus, dan Ivory merupakan yang terkuat dan seimbang. Beberapa tahun terakhir, tiga kerajaan memutuskan untuk berdamai dan mempererat hubungan. Perbatasan wilayah telah disetujui dan pasukan militer ditarik kembali ke Ibukota. Aliansi dibentuk, salah satunya lewat pernikahan.

Benedict memasukkan potongan besar kue kering ke mulutnya, lalu berbicara dengan menyemburkan remah-remah membuat pria tan di sampingnya melotot kesal.

"Nexsus dan Ursula mengirim para pangeran. Bukankah Raja Herodias merencanakan pernikahan?"

"Tepat," Pemuda tan yang menyahut itu adalah Rex Kama, prajurit terbaik pasukan militer elit black hawk, "Ivory memiliki putri yang siap untuk dinikahkan."

Pemuda berjubah hijau yang masih sibuk menikmati kuenya mencibir pelan. Putri Lilith Herodias telah berusia delapan belas tahun. Bagi kebanyakan gadis Ivory, usia delapan belas tahun merupakan usia umum para gadis mulai dipinang dan menikah. Tentu saja semua orang menantikan kabar gembira dari putri kesayangan raja dan ratu tersebut.

"Tapi sayang Putri Lilith tidak bisa dibandingkan dengan saudari ipar," Gumam Benedict sambil terkikik sendirian.

Rex melirik ke seberang meja dan hanya menggangguk samar. Ivory memiliki dua orang putri, tapi perawatan mereka nyaris berbeda seperti langit dan bumi. Tentu saja subjek yang Benedict panggil sebagai saudari ipar adalah Irish Liht.

Putri Irish telah memasuki usia duapuluh tahun. Di mata orang lain, Irish Liht hanyalah putri dari raja sebelumnya yang hidup karena kemurahan hati Raja Herodias dan Ratu Lidya. Meski dikenal dengan kecantikannya yang unggul dibanding darah keluarga kerajaan lainnya, penilaian rakyat pesimis padanya.

THRONE - The Real Of The KingWhere stories live. Discover now