XIX - Payment

13.2K 1.5K 179
                                    

"You never know how strong you are until being strong is your only choice."

Karena kekacauan akibat drama panjang yang melibatkan Norman Kuain telah berlalu selama beberapa hari, akhirnya Ibukota kembali damai seperti sediakala.

Dari salah satu ruangan di lantai kedua clouds nine, seorang pemuda dan seorang gadis duduk berhadapan sambil menikmati puluhan hidangan di meja.

Setelah setengah hari menepati janjinya pada Sheeba untuk berkeliling kota, akhirnya Loey menyerah dan membawa gadis itu untuk makan siang di kedai terkenal Ibukota. Sheeba sangat antusias, bahkan tidak menahan diri untuk memesan banyak makanan karena mendengar clouds nine memiliki sajian terlezat.

“Tidak mengherankan, semua makanan di sini memang enak,” Puji Sheeba sambil menyuapkan sepotong daging besar.

Pelayan wanita cantik yang baru saja datang untuk menyajikan makanan tersenyum dengan sangat lebar. Sheeba sedikit terkesima dan tidak berhenti memuji semua pekerja clouds nine terlihat cantik dan tampan.

“Gadis cantik ini benar-benar pintar memuji,” Ucap pelayan dengan tersenyum, lalu  bertanya dengan alami, “Jika boleh tahu, dari keluarga mana gadis cantik ini berasal? Sungguh menyenangkan untuk melihat putri bangsawan terhormat makan dengan lahap.”

Sheeba terharu mendengar pelayan menawan itu beberapa kali memujinya dengan kata cantik. Bahkan sebagai seorang gadis ia sangat mengagumi senyum dan bahasa tubuh pelayan itu.

Di sisi lain, Loey hanya menyeringai samar. Pelayan clouds nine memang berbakat untuk berbicara sangat manis dan membuat pelanggan tidak sadar mereka sedang menggali informasi.

“Saya Sheeba Lucille dari keluarga Lucille,” Ucap Sheeba dengan ramah, lalu beralih pada pemuda di depannya, “Dan ini...”

“Berhenti berbicara dan makan saja,” Potong Loey membuat Sheeba cemberut, lalu kembali menikmati makannya.

Pelayan cantik itu hanya tersenyum kecil dan menyadari lirikan penuh arti pemuda itu. Sangat jarang menemui pelanggan yang tidak ingin berlama-lama mengobrol dengannya. Sebagai pelayan yang tanggap dan cerdas, ia segera undur diri setelah menuangkan secangkir minuman.

“Pokoknya kau harus sering-sering mengajakku ke sini,” Ucap Sheeba tanpa mengalihkan perhatian dari makanannya.

“Kau tahu berapa keping perak yang harus dikeluarkan untuk sekali mengajakmu makan di sini?”

“Dasar pelit,” Ejek Sheeba, lalu berkata, “Gajimu menjadi menteri kan sangat besar. Hanya mengeluarkan beberapa keping perak tidak akan membuatmu miskin.”

“Kau masih mengataiku pelit setelah memesan begitu banyak makanan?” Tanya Loey tidak percaya.

“Kalau begitu kau harus mentraktirku lebih sering.”

Loey hanya geleng-geleng kepala karena dan tersenyum tidak berdaya melihat Sheeba makan dengan lahap. Gadis itu tidak pernah berusaha untuk tampil cantik dan menarik di depannya, tapi justru karena itu ia tampak sangat menawan.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
THRONE - The Real Of The KingWhere stories live. Discover now