XXXIV - Plan X

13.5K 1.6K 335
                                    

"So this is love, so this makes life divine."


Peralihan dari musim semi ke panas tidak terlalu kentara tetapi saat memasuki musim gugur di Ivory, cuaca sangat berangin dan mulai dingin. Beberapa hari berlalu sejak perginya rombongan Ursula, sekali lagi ibukota dalam keadaan normal.

Namun, tampaknya ketenangan itu tidak bisa bertahan lama. Seluruh ibukota tiba-tiba dikejutkan oleh berita pernikahan antara Alster Gerard dan Hose Groot yang diumumkan kediaman perdana menteri. Pernikahan yang akan dilaksanakan kurang dari sebulan itu akan bersifat tertutup, tetapi tetap mengadakan jamuan perayaan bagi bangsawan dan pejabat.

Sontak berita itu menyebabkan banyak spekulasi dan gunjingan. Semua orang masih ingat dengan jelas insiden pemerkosaan yang dialami Alster Gerard. Untuk tiba-tiba mengumumkan pernikahan, orang-orang hanya bisa menebak apa yang terjadi.

Nama Hose Groot tidak asing di antara rakyat jelata tetapi reputasinya sangat buruk. Para pejabat dan bangsawan diam-diam mengejek di belakang punggung. Untuk seorang pejabat rendahan yang mau menikahi seorang gadis tidak suci lagi, tujuannya pasti untuk meningkatkan status dan taraf hidup. Mereka sangat tahu bahwa Hose Groot hanya memanfaatkan status Gerard sebagai perdana menteri untuk menaiki tangga sosial.

Di lantai teratas clouds nine, Rex, Benedict, dan Loey yang dipimpin oleh Shuan baru saja mendengar laporan tentang pengumuman pernikahan yang dikeluarkan kediaman perdana menteri.

Benedict meletakkan potongan pionnya di bidak catur warna hitam, melawan Loey yang tampak fokus bermain. Pemuda ceria itu berdecak sambil melontarkan ejekan pada Gerard.

"Serigala bertemu anjing gila. Sangat cocok dan serasi sebagai pasangan mertua dan menantu."

Rex hanya menyeringai kecil mendengar kalimat Benedict. Ia beralih pada pemuda di seberang untuk bertanya.

"Tentang kehamilan Alster, kau masih akan menahan beritanya?"

Shuan duduk sambil menyenderkan punggung dengan postur santai. Pemuda itu mengusap bibirnya dan berkata acuh.

"Menunggu waktu yang tepat."

Loey meletakkan pionnya di bidak catur warna putih, lalu mengangkat pandangan dan ikut berkomentar.

"Gerard pasti sudah menyiapkan posisi yang sesuai bagi Hose Groot. Mungkin beberapa hari lagi akan diumumkan di pengadilan istana."

"Sampah!" Benedict meludahkan kata kasar secara dramatis, "Pengadilan istana akan hancur memiliki pejabat yang hanya memikirkan tentang selangkangan seperti Groot."

Rex hampir tersedak mendengar kalimat sarkas Benedict yang menekankan kata selangkangan.

"Siapa bilang penjahat kelamin itu bisa memasuki pengadilan istana dengan mudah?" Timpal Loey tidak terima membuat Rex benar-benar tersedak, lalu Benedict tertawa terpingkal-pingkal.

"Sepupu, kau tidak ingin melakukan sesuatu?"

"Tentu saja," Jawab Shuan santai.

Tiga pemuda lain saling berpandangan dengan penuh antisipasi. Benedict mewakili dengan kembali membuka suara untuk bertanya.

"Apa yang akan terjadi pada Hose Groot?"

"Mati."

"Akan dibunuh begitu saja?" Tanya Benedict.

"Ya."

Loey sedikit mengernyitkan alis mendengar percakapan keduanya. Meski masalah membunuh adalah hal biasa, tapi membicarakan rencana pembunuhan seperti sedang berdiskusi untuk membunuh ayam membuat menteri muda itu menghela napas tidak berdaya.

THRONE - The Real Of The KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang