21|| Pelaku

16.6K 1.4K 128
                                    

"Nyatanya tidak semua masa lalu baik untuk dikenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyatanya tidak semua masa lalu baik untuk dikenang."

Happy reading bebifrend<3


--||--

"Jadi lo beneran mau berangkat sekarang?" tanya Keysha kesekian kalinya. Zean menghembuskan nafas pasrah.

"Iya, Keysha." jawab Zean.

Hari ini Zean akan berangkat ke Surabaya untuk mengikuti olimpiade Sains tingkat Nasional yang akan diselenggarakan di SMU Kartini. Sebelumnya keberangkatannya tersebut dijadwalkan besok, namun tiba-tiba jadwal terbang itu dimajukan menjadi hari ini. Dan sesiap Zean, cowok itu mengikuti arahan dari para panitia.

"Ini aja baru hari selasa, Ze."

Zean mengerutkan keningnya, "Terus?"

"Ya itu artinya, mulai besok, kamis sampai jumat gue gak bisa main sama lo dong?"

"Minggu mungkin gue balik," balas Zean tersenyum lembut.

"Lama lagi, Ze." Keysha menekuk wajahnya.

Zean terkekeh pelan sambil mengacak rambut Keysha. Sahabatnya itu sudah tumbuh dewasa ternyata. Waktu terasa cepat untuk mereka lalui, dan selama itu juga Zean merasakan adanya sesuatu dalam dirinya.

"Lagian biasanya lo gak kayak gini? Gue pergi kemanapun lo bodo amat." seloroh Zean.

Keysha terdiam sejenak, gadis itu juga tidak mengerti dengan perasaannya yang seakan sedih ditinggal, padahal Zean perginya 3-4 hari dan itu hanya untuk mengikuti olimpiade.

"Gue gabut kalau gak ada lo, gak ada yang bisa gue gangguin." ujar Keysha sambil menarik-narik ujung almamater yang Zean kenakan.

"Ck! Ntar gue balik, Key. Ada Chika sama Alika juga,"

Keysha menggerutu, "Beda lah, Ze. Dua curut itu gak mau traktir gue tiap hari. Gak kayak lo tiap hari ngasih gue nafkah." ujarnya. Nafkah yang dimaksud Keysha adalah uang traktiran yang selalu Zean berikan padanya.

Zean menggelengkan kepalanya lalu merogoh saku celananya, cowok itu mengeluarkan lima lembar uang berwarna merah dari dompetnya.

"Nafkah lo selama gue gak ada." Zean mengulurkan uang tersebut membuat Keysha mendelik.

"Hah? Serius?" tanya Keysha cengo.

"Iya. Kenapa? Kurang?"

Keysha mengulum senyumanya belum menerima uang yang masih berada ditangan Zean. Matanya berbinar ingin, tapi tangannya terasa berat. Jika kemarin-kemarin Zean memberikan dalam bentuk makanan yang sudah ia pesan dan tentunya sudah ia bayar. Kapan lagi dia dikasih uang 500 ribu secara cuma-cuma apalagi dari seorang Zean Raffasya.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang