59 || Positif

19.1K 1.1K 31
                                    

Haii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii

Happy reading cantik<3


---||---

"Lo gila?"

"Apa yang lo lakuin ini bahaya, Keysha."

"Gue gak suka liat lo nangis. Gue benci."

Keysha menggeliat gelisah dalam tidurnya. Wajah pucat nya dipenuhi oleh keringat yang menetes dari dahinya.

"Ze..." lirihnya dengan cepat membuka kedua matanya.

"Key? Lo udah sadar? Lo baik-baik aja, kan? Apa yang lo rasain? Kasih tau gue!" serobot Rakael menggebu-gebu. Laki-laki yang sering bersikap kaku itu kini terlihat khawatir terhadap adiknya.

Tak menghiraukan pertanyaan Rakael, Keysha memperhatikan ruangan yang serba putih itu. Keysha memejamkan matanya sejenak, sepintas ingatan kejadian beberapa jam yang lalu menyandarkannya.

"Gak mungkin itu Zean. Zean udah gak ada." lirih Keysha sangat pelan.

Seingatnya sebelum mobil berwarna hitam itu nyaris menabraknya. Ada siluet seseorang yang berlari kearahnya, memeluk tubuhnya dengan sangat kuat. Keysha merasakan tubuhnya terhempas ke pinggiran jalan bersama orang tersebut. Sebelum pengelihatannya berubah gelap, Keysha hanya mendengar suara tabrakan keras yang menembus ke telinganya.

"Kael gue─"

plak

"BUNDA?!" pekik Rakael mendelik kearah Safina yang tiba-tiba menampar pipi Keysha.

"Bunda kecewa sama Amora!" sentak Safina penuh kemarahan dan kekecewaan yang ia layangkan kepada Keysha.

"Bunda kenapa? Key punya salah?" dengan wajah penuh ketakutan Keysha menatap Safina.

"Anak siapa?" tanya Safina menatap Keysha tajam. Membuat suasana di dalam ruangan itu senyap tanpa suara.

"Bunda..." Keysha mengerutkan keningnya tidak mengerti maksud ucapan Safina.

"Kamu hamil anak siapa Amora? Jawab Bunda!"

deg

Lontaran cukup tegas itu, membuat orang-orang yang berada disana terkejut. Terlebih Rakael. Anak sulung Safina dan Agam itu tak kalah terkejut, namun setelahnya Rakael terkekeh kecil menepis segala ucapan Safina terhadap Keysha.

"Bunda ngomong apaan sih? Asal Bunda tau, Keysha itu hampir di tabrak mobil tadi. Bukan hamil kaya ucapan ngawur Bunda." sela Rakael membantah perkataan Safina.

"Rakael kamu tidak perlu belain adik kamu!" peringat Safina mengangkat jari telunjuknya kehadapan Rakael.

"Bunda kenapa sih? Perasaan tadi Bunda gak gini! Bunda juga gak pernah semarah ini sama Keysha. Kalo aja Kael tau, Bunda bakal marah bahkan nampar Keysha tadi, Kael gak bakal ngasih tau sama Bunda Keysha kecelakaan." desis Rakael berusaha meredam emosinya. Rakael tidak sebodoh itu kalau sampai kelepasan meluapkan emosinya kepada Bunda nya.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang