61 || Penolakan

17.5K 1.2K 59
                                    

Haii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii

Happy reading cantik<3

---||---

Keysha berjalan lesu, suhu tubuhnya mendadak tak stabil sama seperti yang ia rasakan beberapa hari terakhir ini. Kepalaya terasa pening rasanya Keysha ingin muntah saking pening nya. Gadis itu menuju toilet sendiran tak ditemani oleh Chika ataupun Alika.

Di tengah koridor, Keysha dengan cepat menghentikan langkahnya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali. Entah nyata atau hanya sekedar hayalannya saja, di depan sana Keysha menangkap siluet sosok seseorang yang sangat ia rindukan saat ini. Sosok yang berdiri tak jauh dari depannya tengah tersenyum dengan sangat lembut kepadanya.

"Ze-an? Nggak mungkin..." gumam Keysha menggigit bibirnya seraya menggeleng. Berharap apa yang ia lihat itu nyata malah membuat kepalaya derdegung . Keysha sedikit terhuyung kebelakang, kakinya terasa lemah tak mampu menopang tubuhnya.

"Key? Keysha hei?" seru seseorang menangkap tubuh Keysha yang sudah tak sadarkan diri.

*****

"Jawab Keysha, apa benar kamu hamil?" bentak bu Ambar keras membuat Keysha hanya mampu menundukan kepalanya semakin dalam, tangannya saling bertautan rasa gelisah dan takut bercampur mejadi satu.

"Bu saya-"

"Apapun ucapan yang keluar dari mulut kamu, kami tidak percaya. Sekarang jawab saya, apa benar kamu hamil?" sela Bu Ambar semakin mendesak Keysha agar jujur.

Ya, Keysha tadi pingsan di koridor. Untung saja ada Akra yang menolongnya dan segera membawa gadis itu ke UKS. Namun siapa sangka jika petugas medis SMA Taruna Nusantara menemukan satu fakta tentang kehamilan Keysha yang ia sembunyikan dari orang-orang apalagi dari pihak sekolah. Keysha belum bisa bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya yang akan ia hadapi setelah ini.

"Ini! Lo bisa pake ini buat ngebuktiin kalo bener-bener nggak hamil." ujar Rissa yang tiba-tiba datang membawakan sebuah alat kecil pengetes kehamilan, testspack. Hal yang justru semakin membuat Keysha dilanda rasa takut.

Keysha menatap Rissa sejenak lalu melirik ragu benda yang Rissa ulurkan kehadapannya. Menghela nafasnya, sudah tidak ada pilihan lain lagi. Bagaimana pun ia membantah tidak ada yang di pihaknya sekarang ini.

Dengan tangan bergetar Keysha mengambil tetspack tersebut. Sungguh, rasanya Keysha ingin menangis saat ini. Langkahnya menuju toilet yang berada disudut UKS. Didalam toilet Keysha menatap lama benda kecil ditangannya. Keysha memang belum pernah menggunakan alat itu sebelumnya. Fakta kehamilannya saja ia tahu pada saat ia di rumah sakit, itupun Safina yang lebih dulu mengetahuinya. Bahkan tanda-tanda nya saja, gadis itu tidak merasakannya.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang