71 || Amnesia

14K 1K 128
                                    

Haiii gesss, senang bertemu kalian lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii gesss, senang bertemu kalian lagi.❤️

Semoga kalian sehat selalu, biar bisa kawal Gartak sampe end🌹

Happy reading cantik<3

---•.•---

"Apa? Lo keluar dari Xabarca? Yang benar aja." pekik Gidar setelah mendengar penuturan Rakael bahwa cowok itu keluar dari geng yang telah lama bersamanya.

"Masalahnya apa, Kel?" kini Ragil yang bertanya.

Rakael mengalihkan pandangannya kedepan, menyorot dengan tatapan yang sulit mereka artikan. Meskipun wajah Rakael selalu datar, tapi kali ini berbeda.

"Masalah Gavin?" tanya Zelfan melihat Rakael.

"Tapi kan Gavin udah minta maaf sama lo, sama keluarga lo. Bahkan dia juga udah tanggung jawab, terus masalah dimana?"

"Lo terlalu berlebih , Kel. Kita udah sahabatan dari lama. Lo sama Gavin juga, terus cuma karena masalah sepele seperti ini lo mutusin keluar dari Xabarca." lanjut Gidar menatap Rakael.

"Masalah sepele lo bilang?" Rakael mengeraskan rahangnya, cowok itu berdiri di hadapan Gidar. Membuat suasana rooftop tiba-tiba berubah.

"Kalo lo nggak tau apa-apa nggak usah banyak bacot! Lo nggak tau gimana hancurnya keluarga gue disaat tau Keysha hamil, sama sahabat gue sendiri." ujar Rakael meninggikan suara di kalimat terakhirnya.

"Sahabat macam apa apa yang tega lakuin itu sama adek sahabatnya sendiri? Sahabat macam apa itu gue tanya?" hardik Rakael menatap Gidar tajam.

"Tapi ini bukan kesalahan Gavin sepenuhnya. Keysha juga salah dan lo nggak bisa nyalahin Gavin terus-terusan! Salahin juga Keysha yang murahan."

bugh

Rakael menerjang wajah Gidar dengan tinjuan kerasnya membuat sudut bibir Gidar robek, mengeluarkan darah segar. Amarah dan emosi cowok datar itu tidak bisa dikendalikan setelah mendengar kalimat terakhir Gidar tentang Keyha.

"Jangan pernah lo ngatain Keysha kaya gitu, sialan!" murka Rakael.

Gidar bangkit, membalas tinjuan Rakael mengenai sudut bibir Rakael. Ini pertama kalinya kedua orang yang telah lama bersahabat itu berkelahi.

"Tapi itu kenyatannya! Keysha selama ini yang selalu mengejar Gavin. Udah Gavin tolak tapi tetap aja ngejar. Apa itu namanya kalo bukan murahan?" balas Gidar setelah memberikan tinjuan keduanya, kali ini di sudut mata Rakael.

Rakael terhuyung kebelakang, ia mengejapkan matanya sambil menggelengkan kepalanya beberapa kali ketika rasa pusing tiba-tiba menyerangnya.

"Pengecut lo! Lo keluar dari Xabarca disaat sahabat lo kritis. Gavin kritis juga karena adek lo." sentak Gidar kepada Rakael lalu pergi meninggalkan rooftop meninggalkan ketiga orang itu.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang