64 || Perhatian dan Usaha

18.9K 1.3K 112
                                    

Haiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii

Happy reading bestprennn<3

---->•.•<----

"Udah bangun?" Keysha menolehkan kepalanya ketika mendengar suara yang tiba-tiba mengagetkannya.

"Nih, gue buatin susu buat lo. Kata Oma ini bai─"

"Makasih, tapi gue nggak suka susu." sela Keysha memutus ucapan Gavin.

Gavin menipiskan bibirnya, sejenak ia menatap segelas susu hamil yang telah ia buatkan untuk Keysha yang ternyata istrinya itu tidak menyukainya. Entah Keysha tidak menyukai susu hamil yang Gavin buatkan atau mungkin Keysha memang tidak menyukai semua jenis susu.

Tidak tahu saja Keysha, Gavin rela bangun pagi demi menyiapkan sarapan juga susu buat perempuan itu.

Gavin berdehem pelan, "Gue udah buatin nasi goreng. Kalo lo mau, gue bisa ambil bawa kesini." katanya menawarkan kepada Keysha yang malah membuang pandangannya ke jendela.

"Gue nggak laper. Mending lo keluar deh!" balas Keysha dengan nada dinginnya, tak mau melihat Gavin.

Di pagi hari seperti ini Keysha harus melihat cowok itu sudah rapi dengan seragamnya. Seragam yang membuatnya tiba-tiba dilanda sesak.

Hari ini Gavin harus pergi ke sekolah, karena ini hari pertama mereka melakukan pengecekan buat persiapan ulangan kenaikan yang akan dimulai minggu depan dan Keysha mengingatnya dengan jelas. Semua persiapannya sudah ia siapkan dari jauh-jauh hari sebelum ia dikeluarkan dari sekolah.

"Key?"

"Pergi! Lo denger kan?" sentak Keysha masih tak mau melihat Gavin, matanya kini mulai berkaca-kaca.

"Gue berangkat sekolah, kalo ada apa-apa hubungin gue." ucap Gavin kemudian berlalu keluar dari kamar Keysha.

"Aarghhh! Gue benci lo, Vin. Gue benci.." jerit Keysha terisak mencengkeram erat selimutnya.

Dari balik pintu kamarnya, Gavin mendengarnya dengan jelas. Jelas sangat hatinya.

Sekarang Gavin tahu bagaimana rasanya dibenci sama orang lain yang bahkan orang itu adalah istrinya sendiri. Kebencian yang ia ciptakan sendiri bukan?

"Maaf, Key. Maafin gue." lirihnya penuh sesal.

*****

"Perdana, hari pertama sekolah tanpa Keysha." ujar Alika mengaduk-aduk kuah bakso nya. Alika merasa sedih karena ini hari pertama Keysha tak lagi bersama mereka di sekolah.

"Terus?" tanya Chika cuek.

"Terus? OMG Chika otak lo dimana? Masih pagi jangan buat kesel, bisa?" geram Alika menggenggam erat garpu ditangannya.

"Masih pagi, jangan lebay bisa?"

"Lo tuh lebay. Sahabat nggak ada satu, udah nggak bisa sekolah lagi, lo malah santai-santai kaya gini."

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang