58 || Tabrakan

13.9K 1K 46
                                    

"Dia adalah lembar kenangan yang akan dikenang sepanjang masa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia adalah lembar kenangan yang akan dikenang sepanjang masa."

Haii

Happy reading cantik<3

---||---

Proses pemakaman Zean telah selesai sejak satu jam yang lalu. Beberapa guru dan juga siswa-siswi mengucapkan belasungkawa ada juga yang turut hadir mengantarkan Zean ke peristirahatan terakhirnya pada hari ini.

Cowok yang dikenal dengan sifat cueknya dan hanya bersikap lembut kepada sahabatnya itu kini telah kembali kepada sang pencipta. Tidak ada lagi sosok yang selalu di banggakan oleh para guru, tidak ada lagi sosok yang selalu bersedia mengharumkan nama sekolah SMA Taruna Nusantara dalam ajang olimpiade.

Nyatanya orang-orang yang mengenal Zean bisa merasakan kehilangannya. Meski di sekolah Zean jarang berbaur dengan murid-murid lainnya, namun hampir satu sekolah mengenali Zean dengan cukup baik.

"Kenapa Zean ninggalin Mama secepat ini? Zean udah janji kan mau sembuh? Zean tidak mau kan liat Mama sedih? Tapi kenapa Zean pergi ninggalin Mama sendirian?" tangis Calista pecah memeluk erat nisan yang bertuliskan nama anak semata wayangnya.

"Pulang sayang. Mama belum siap kehilangan Zean, Mama tidak akan pernah siap. Mama rela menukar nyawa Mama demi Zean, Mama belum sempat bahagain Zean. Mama mohon sayang..." Tangisan Calista semakin menyayat hati. Hari ini ia mengantarkan Zean ke peristirahatan terakhirnya. Kematian Zean meninggalkan luka yang sangat mendalam buat wanita paruh baya itu.


Tidak pernah terlintas dalam benak Calista atas kematian Zean yang secepat ini. Mungkin benar apa kata Dokter Aurin tentang umur Zean tidak akan lama lagi. Tapi demi apapun Calista tidak mengharapkan hari ini ia benar-benar kehilangan anak satu-satunya untuk selamanya.

Baru kemarin Calista mendengar suara Zean, baru kemarin Calista menyuapi Zean, baru kemarin Calista memeluk Zean dan baru kemarin Calista melihat sisi kelemahan Zean untuk pertama kalinya.

Rasanya hati Calista sedang di remas-remas bak cucian basah. Sakit, benar-benar sakit.

"Tante..." Keysha memeluk tubuh Calista dari samping.

Diantara semua orang yang berada disana, hanya Keysha yang tidak merintihkan air matanya. Kedua matanya sembab namun enggan menurunkan cairan beningnya.

Gadis yang lagi berusaha tegar itu mati-matian menahan air matanya didepan semua orang. Siapa yang tahu, jika perasaan Keysha jauh lebih hancur. Dunianya kembali di pertemukan dengan perpisahan yang tak lain adalah kematian sahabat kecilnya.

Keysha menangis dalam diam, hatinya meraung bahkan menjerit keras didalam sana.

"Tante jangan kaya gini. Nanti Zean ikutan sedih." ujar Keysha mengelus belakang Calista.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang