40 || Taruhan

13.8K 1K 90
                                    

HELLOWWW BEBIFREND🏴‍☠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HELLOWWW BEBIFREND🏴‍☠️

JAM BERAPA KALIAN BACA INI?

HAPPY READING!!

--||--

"Apa perasaan lo masih untuk gue?" Gavin menatap netra Keysha dengan tatapan dalamnya.

"Kalau misalnya gue minta kesempatan buat mencoba memulainya dari awal, apa kesempatan itu ada?"

Keysha sedikit mengerutkan keningnya, tatapannya menelisik wajah Gavin didepannya. Diamnya ia karena berusaha mencerna kata demi kata yang barusan Gavin lontarkan. Bahkan sekarang kedua tangannya saling bertautan, fokusnya pun entah kemana?

Jujur, Keysha sendiri tidak tahu bagaimana bentuk perasaannya kali ini. Disisi lain, Keysha merasakan adanya getaran dalam hatinya ketika Gavin membahas perasaannya setelah sekian lama. Tapi di satu sisi Keysha juga tak bisa menampik bahwa hatinya mungkin tak lagi untuk Gavin.

Keysha sudah terlalu lama menunggu hal ini hingga ia tidak menyadari bahwa perasaanya sudah lama mati seiring dengan rasa sakit yang Gavin berikan.

"Gue juga gak ngerti dengan perasaan gue, Key. Tapi disaat lo bilang lo nyerah, perasaan gue nolak kata itu, hati gue sakit, Key." ujar Gavin. Tak sedikitpun ia mengalihkan pandangannya dari manik cantik Keysha.

Gavin meraih kedua tangan Keysha, menggenggamnya erat. Gavin melupakan luka ditangannya yang belum selesai di obati oleh gadis itu.

"Gue tau kalau selama ini, gue...udah keterlaluan sama lo. Gue sering nyakitin lo dengan semua kata-kata kasar gue. Gue akuin gue salah, Key. Tapi itu semua gue lakuin karna gue gak mau lo terus-terusan ngejar gue, gue gak mau lo perjuangin cowok brengsek kaya gue."

"Dan sekarang gue sadar─"

"Lo tau dari kapan gue suka sama lo? Udah lama, Vin. Bahkan sebelum lo kenal mantan lo itu. Gue ngejar-ngejar lo, ungkapin perasaan gue ke lo gak sekali dua kali tapi setahun," sela Keysha memotong ucapan Gavin.

"Dan setahun ini juga gue gak bisa dapatin hati lo, gak bisa buat lo bales perasaan gue. Atau seenggaknya lo liat liat perjuangan gue selama ini,"

Keysha menarik tangannya, mengalihkan pandangannya ke sembarang arah. Sungguh, tatapan Gavin saat ini benar-benar berbeda dari biasanya. Dan Keysha tidak ingin manik yang biasanya terlihat dingin itu menghangatkan perasaannya yang mulai membeku.

"Key─"

"Gue gak bisa! Kesempatan itu sebenarnya ada, tapi lo terlambat, perasaan gue bukan lagi untuk lo. " ucap Keysha seraya berdiri dari duduknya lalu berniat keluar dari kelasnya.

"Lo yakin?" tanya Gavin menahan tangan Keysha.

"Gavin lepasin!" suruh Keysha tanpa berbalik.

"Ulangi kata-kata lo tadi dan tatap mata gue!" Gavin menarik tangan Keysha hingga gadis itu berhadapan tepat didepannya dengan jarak yang begitu dekat.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang