83 || END

21.1K 876 48
                                    

"Setiap manusia terlahir membawa beban takdir yang takkan bisa mereka lawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setiap manusia terlahir membawa beban takdir yang takkan bisa mereka lawan. Kita sebagai manusia hanya mampu berusaha dan menjalankannya dengan ikhlas. Hasil akhir sudah Allah tentukan."

-Moonaabe-

"Tiba saatnya kami mengucapkan terima kasih, maaf, kami pamit."

-Garis Takdir-

Happy reading cantik<3

>>>•.•<<<

"Gavin dengerin aku dulu! Aku─"

Gavin berbalik, "Aku apa?" gertaknya meninggikan suaranya.

"Kamu sadar nggak sama yang udah kamu lakuin?" tanya Gavin menatap Keysha tajam. Rahangnya mengeras menahan emosi agar tidak sampai kelepasan kepada istrinya.

"Aku cuma pengen kamu sama Kael baikan." balas Keysha.

"Tapi nggak gini caranya!" bentak Gavin di depan wajah Keysha. Sia-sia, Gavin tidak bisa menahan emosinya lagi.

Menyadari hal itu Gavin mengusap wajahnya frustasi. Di depannya Keysha hanya mampu terdiam sembari menunduk.

"Kamu udah buat aku khawatir, Key. Nggak cuma aku, tapi semua orang yang ada disini. Apa yang kamu lakuin ini bahaya! Lupa kalau lagi hamil, hah?!" suara Gavin masih meninggi.

"Udah, Vin. Keysha nggak salah, gue yang sa─"

bugh

Gavin melayangkan bogeman mentahnya kepada Ragil hingga sudut bibir cowok itu sobek. Tak puas dengan pukulannya, Gavin menendang dada Ragil dengan kuat membuat Ragil tersungkur ke belakang.

Ragil berbatuk darah, tendangan Gavin membuat dadanya begitu sakit. Melihat kemurkaan Gavin, Ragil tak berani berbuat apa-apa karena ini juga salahnya.

"Gavin berhenti!" Keysha memeluk Gavin dari belakang, menahan Gavin yang ingin menyerang Ragil kembali.

Sementara Zelfan, Gidar dan Alika hanya mampu melihat kejadian itu seraya berdiam diri. Di samping Zelfan, Gidar berdiri dengan perasaan gelisah ia menatap Ragil khawatir dan pastinya ia juga akan merasakan apa yang Ragil rasakan saat ini.

Yaitu amukan Gavin.

"Ini semua salah aku, aku yang buat rencana ini." lirih Keysha, kini wajahnya telah basah oleh air matanya.

Gavin mengepalkan tangannya meredakan emosinya. Tatapannya menyorot tajam kearah Gidar membuat cowok itu langsung menundukkan kepalanya.

Gavin menghempaskan tangan Keysha dari pinggangnya lalu menatap Keysha yang tengah menangis.

"Liat! Rencana yang kamu buat malah membuat semuanya semakin rumit, Key." desis Gavin.

"Iya aku tau.. aku minta maaf, Vin." lirih Keysha menangis tersedu-sedu.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang