empat🎉

161 17 0
                                    

Rasya berdiri di depan masjid, sambil membaca alquran, lebih tepatnya hanya membuka-buka Al-Qur'an nya.

Namun kegiatannya harus terhenti karna suara briton mengagetkannya.

"Al-Qur'an itu di baca bukan di liatin," ucapnya.

"Eh, ada orang ya."

"Baca jangan di liatin,"

"Lo. Lo yang udah nabrak gue kan kemaren?" Tanya Rasya sambil menunjuk peria itu.

"Ya saya yang nabrak kamu. Dan itu di baca jangan diliatin aja," julid pria itu.

"Gue gak bisa bacanya hehehe," cengir Rasya.

"Kamu gak bisa baca Al-Qur'an!" Terkejut orang itu.

"Ya, gue pernah sih di suruh Mami, tapi gue males ya jadi gitu deh, sampek sekarang gue gak bisa ngaji," ungkap Rasya.

Pria itu ingin menyahuti ucapan Rasya, tapi ia urungkan karna ada yang memanggil Rasya.

"Sya hukuman kamu udah selasai," ucap Hira dengan nafas tersenggal-senggal.

"Oh, oke," Rasya memberikan Qur'an nya ke laki-laki di depannya, "nitip ya, gue mau ke kamar, mau sekolah."

"Sya ini Ustadz Alby," ucap Hira takut dan menunduk.

"Oh ustad alby. Nitip ya tad, sesama manusia itu harus saling membantu, bukan begitu temanku," ucapnya sambil merangkul Hira.

Alby yang masih tak percaya dengan tingkah santrinya hanya diam, ia tak tau harus berbuat apa.

"Biar Hira aja ustad yang narok Al-Qur'an nya," ucap Hira ingin mengambil alquran di tangan alby, namun Rasya tak memperbolehkannya.

"Lo kan ustad jadi tau dong, gimana hapis, bukan hapis tapi intinya ya itu yang menjelaskan tolong menolong," ucapnya dan berlalu pergi seraya menarik Hira untuk ikut dengannya.

"Astagfirullah," alby mengelus dadanya beristigfar "Tapi tunggu, hapis? Apa hapis? Mungkin hadist kalik ya?" Ucapnya dan pergi menuju masjid, menaruh Al-Qur'an yang di berikan kepadanya tadi.

~~~~~
Setelah membeli seragam di koprasi tadi Rasya dan ke tiga sahabatnya itu duduk di kelas yang sama.

Memang di pondok Baitul Jannah, satu kamar berisi empat orang, yang kelasnya sama, supaya mempermudah untuk belajar.

Ketika Rasya dan teman-temannya sedang berjalan, ada seseorang yang dengan sanagaja menyandungkan kakinya ke kaki rasya, membuat sang empu terjatuh ke lantai.

"Eh maaf gak sengaja," ucapnya sambil tersenyum menyebalkan.

"Gak sengaja-gak sengaja, mata lo peang," ngegas Rasya.

"Lah emang gak sengaja,"

"Eh maimunah, menurut lo gue percaya!"

"Fiza, nama aku nafiza maimunah,"

"Eh nama lo itu maimunah, fiza itu terlalu cantik, buat orang kek lo."

"Kamu ya," amuknya, dan menarik kerudung Rasya, membuat ia tersentak ke belakang.

Rasya yang tak mau kalah menarik balik kerudung fiza. "Lepasin maimunah, gue gak mau cari ribut sama lo," ucap Rasya sambil memegang kerudung fiza.

"Kamu lepasin dulu, dasar santri songong."

"Lo yang udah nyari gara-gara duluan."

"Udah sya berhenti," ucap Lia sambil melerai keduanya, namun kekuatan keduanya sama-sama kuat, hingga Lia terjatuh ke lantai akibat dorongan keduanya.

alby & Rasya (End)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant