Duapuluhenam🎉

102 13 0
                                    

Rasya dan keluarganya, kini sedang berada di perjalan ingin pergi ke rumah Alby untuk merayakan syukuran atas kembalinya anak mereka.

"Kamu udah akrab sayang sama sepupu barumu?" Tanya Jihan.

"Gak terlalu mi, dia kaku banget kalo ngomong, sama Rasya aja dia pakek saya kamu. Kakukan mi?"

"Mungkin dia udah terbiasa dari pondok sayang," sambung Ansel.

"Mungkin kali pi."

Di pertengahan jalan, ada sebuah truk yang tak melewati jalurnya, membuat Ansel harus mengemudikan mobilnya di arah yang salah, supaya tidak menabrak truk di depannya.

"Pi itu truknya kenapa pi?"

"Mas awas mas," heboh Jihan.

"PI HATI-HATI PI," teriak Rasya.

Ansel bisa melewati truk di depannya, namun setelah truk itu di lewati, sebuah bus menghantam mobilnya, karna Ansel melewati arah yang salah.

"AWAS MAS," teriak Jihan.

BRUK

Mobil yang di tumpangi mereka terpental ke arah sungai dengan api yang mengerubungi mobil.

~~~

Sebuah rumah mewah, dengan tamu yang dari golongan pebisnis, mereka berkumpul di ruang tengah, sedang mengadakan syukuran atas kembalinya anak mereka yang hilang.

Alby sejak tadi mencari keberadaan orang yang menghantui pikirannya, menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri mencari keberadaannya.

Namun tiba-tiba kenzie menepuk punggungnya, membuat sang empu menoleh ke arahnya.

"Ngeliat Rasya sekeluarga?" Tanya Kenzie yang memang sejak tadi tak melihat keluarga itu.

"Gak ken, coba kamu telpon," suruh Alby.

Kenzie tersenyum jail, "kamu kangen sama rasya?"

"Eh enggak kok, cuman mama nanyain," elak Alby.

"Ya allah maafkan hamba sudah berbohong," batin Alby meringis.

"Oh," Kenzie mengambil ponselnya dan menelpon Rasya, namun tak ada jawaban.

"Gak bisa di hubungi al."

"Coba Mami, atau Papinya."

Kenzie menelpon keduanya, namun juga tak ada jawaban dari kedunya.

Kenzie heran tak seperti biasanya kedua orang tua Rasya sulit untuk di hubungi, apalagi Rasya, yang tak pernah lepas dari jimat gepengnya itu.

"Kok aku hawatir ya al?"

"Husnudzon aja ken, mungkin emang mereka lagi sibuk sama urusannya."

"Tapi aku hawatir al, firasat aku gak enak, gak biasanya Rasya, Mami, Papi, kek gini," hawatir Kenzie.

Kenzie meninggalkan Alby, ia ingin memastikan Rasya dan keluarga baik-baik saja.

Alby yang melihat Kenzie pergi ingin mengikutinya, tapi suara papanya yang mengurungkannya mengikuti kenzie.

"Alby, sini sayang," panggil Dewa.

"Ya pa," jawab Alby, sambil berjalan menghampiri Dewa.

~~~

Kenzie mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata, entah kenapa firasatnya mengatakan jika Rasya dan keluarganya tidak baik-baik saja.

Kenzie langsung masuk kedalam rumah, dan hanya menemukan 'Bi Siti' ART keluarga rasya.

"Rasya sama Papi Mami udah berangkat Bi?" Tanya Kenzie.

alby & Rasya (End)Where stories live. Discover now