Tigabelas🎉

114 14 0
                                    

"Bismillahirrahmanirrahim," ucap Rasya sambil menunjuk Al-Qur'annya.

"Fa, ha, ba, qo, za, da, sya," Rasya memberhentikan ucapannya, ia lupa dengan huruf di depannya.

"Ini huruf apa tad, gue lupa hehe," cengirnya.

"Itu ya."

"Oke oke, ya, sho, á, ta, ka, la, na,"

Rasya ingin membuka Al-Qur'annya, tapi Alby menutupnya dengan tangannya.

"Ih tad, awas tangan lo," amuknya, karna hari ini ia semangat mengaji.

"Saya mau tanya."

"Tanya aja, gak usah halangin lembaran Al-Qur'an dong."

"Kamu masih cinta sama mantan kamu yang udah meninggal?"

Deg

"Kenapa lo tanya gitu?"

"Saya melihat kamu, nangis di pinggir danau, sambil nyebutin nama nial," bohong Alby, entah kenapa sulit sekali, mengatakan jika aku mencintaimu.

"Gue udah lupain dia, gue gak mau terbelenggu oleh masa lalu, gue mau move on." ucapnnya penuh penekanan.

Alby tersenyum mendengar penuturan dari Rasya, apa boleh ia mengetuk pintu hati Rasya, memasukinya, memilikinya, menjadikannya kekasih halalnya.

"Kamu percaya tidak, kalo saya suka sama kamu?"

"Ih gak bakal lah, tipe ustad kek lo itu, kayak, Neng Maryam, Ustadzah Badriah, Neng Nadia, bukan kayak gue," terangnya.

Alby tersenyum kecut, ia tak menyangka, Rasya punya pemikiran seperti itu.

"Emang kenapa lo tanya gitu?" Kepo Rasya.

"Ngaji lagi," ucap Alby mengalihkan pembicaraan.

Rasya memutar bola matanya malas, orang nanya bukannya di jawab, malah pindah pembicaraan.

"Gho, ja, a, tsa, sa, kho, ma, wa,"

~~~~~

Rasya yang tengah berbaring di lantai, terkejut, Mendengar suara toa yang memanggil namanya.

"KEPADA AZARA SYAFIQO ADITYA, DIMOHON UNTUK SEGERA KE RUANG PENGIRIMAN."

Tanpa aba-aba, Rasya langsung keluar dari kamarnya, menuju tempat pengiriman, berlari sekuat tenaga, supaya bisa cepat sampai.

"PAPI, MAMI" teriaknya dan memeluk papinya, layaknya anak koala, yang sedang di gendong.

"Sya, malu di liatin orang," ucap jihan.

"Mami Rasya kangen Mami, ucapnya sambil memeluk maminya dengan erat."

"Sama Papa, dan Mama, gak kangen?" Goda farhan.

Rasya membuka pelukan dari Maminya, dan melihat, Papa, dan Mamanya tersenyum hangat kepadanya.

Rasya langsung memeluk keduanya dengan sangat erat, "kenapa kalian gak bilang, kalo Bang Kenzie mondok sini?" Ucapnya sambil memonyongkan bibirnya.

"Buat kejutan," ucap sarah membuat Rasya tersenyum, dan kembali memeluk, sarah.

"Kamu gak pengen meluk ayah sama bunda sya?" Ucap dewa.

Rasya melihat ke arah suara, dan melihat Dewa dan Nana, yang merentangkan tangannya, meminta di peluk.

"Huaaa Rasya bahagia banget, bisa dikirim sama keluarga besar kek gini," ucapnya sambil jingkrak-jingkrak di pelukan Dewa.

"Kenzie mana sya?" Tanya sarah, karna tak melihat anaknya.

"Lah, Rasya, kan beda kamar ma, sama Bang Monyet."

alby & Rasya (End)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon