Tigapuluh🎉

107 11 0
                                    

Kenzie yang tengah berbincang-bincang dengan keluarganya, mendengar suara notifikasi dari ponselnya, Kenzie langsung membukanya, ketika nama 'Kutu' yang tertera di layar ponselnya.

Kutu.
Sharelook pemakaman mami, papi.

Me
Gue anterin.

Kutu.
Terserah.

"Kenzie mau nganter Rasya kemakam Mami Papi," ucap Kenzie tiba-tiba.

"Aku ikut ken," pinta Alby.

"Gak usah al, paling nanti dia bakal pakek motor, dan aku pasti di suruh pulang."

Alby mengangguk, tak mungkin juga ia memaksa walaupun dalam hatinya ia sangat ingin ikut.

"Jagain Rasya ken, jangan sampai terulang lagi," ucap Sarah mengingatkan.

Kenzie tersenyum getir, ia mengingat betapa Rasya memaksa ingin di jemput, tapi Kenzie menolaknya, karna Alby memintanya untuk datang awal ke acaranya.

"Kenzie bakalan terus jagain Rasya ma," ucapnya dan menyalimi semua pihak keluarga.

Kenzie menunggu Rasya, di depan rumah, hingga akhirnya datanglah Rasya, dengan celana dan baju longgar berwarna hitam yang membaluti tubuhnya, hanya sebuah kerudung berwarna crem yang menjadi fariasinya.

Kenzie menunggu Rasya, di depan rumah, hingga akhirnya datanglah Rasya, dengan celana dan baju longgar berwarna hitam yang membaluti tubuhnya, hanya sebuah kerudung berwarna crem yang menjadi fariasinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rasya hanya melihat ke arah Kenzie, tanpa menyapanya, sambil memakai kaca mata hitam dan menaiki Jors kesayangannya.

Kenzie ingin menyapa Rasya namun ia urungkan ketika Rasya sudah melajukan motornya.

"Sabar ken, Rasya butuh waktu, lo harus sabar," ucapnya menyemangati diri.

~~~

Sesampainya di TPU Kenzie langsung menghantarkan Rasya ke sebuah pemakaman yang bertulis nama Mami dan Papinya.

"Lo pulang aja bang," ucap Rasya sambil memandangi batu nisan.

"Gue tunggu di luar aja sya," tolak Kenzie secara halus.

Rasya tak menjawab, membuat Kenzie bernafas lesu dan pergi meninggalkan Rasya.

"Hai mi,pi, anak nakal kalian hiks dateng. Kalian kenapa hiks hiks hiks," Rasya tak bisa mengeluarkan suaranya, karna isak tangisnya.

"Kalian kenapa ninggalin Rasya hiks hiks hiks, Rasya masih nakal mi, pi, Rasya hiks hiks."

"Rasya masih butuh Mami, buat jadi alarm Rasya, Rasya butuh Mami, buat marah, kalo Rasya nakal, Rasya juga butuh Mami, buat ngingetin Rasya mandi, Rasya masih butuh Mami, kenapa Mami ninggalin Rasya."

"Papi juga ikut ikutan, kalian gak kasian sama Rasya, tinggal sendiri di rumah, Papi kan tau Rasya penakut, Rasya takut banget sama hantu, apa lagi sama Mami."

Rasya tersenyum hambar, sambil sesenggukan, "nyatanya tuhan lebih sayang kalian, semoga kalian bahagia di sana, walaupun Rasya belum ikhlas atas kepergian kalian."

alby & Rasya (End)Where stories live. Discover now