26 || Sahabat Kecil

17.1K 1.3K 125
                                    

"Kelak perasaan ini akan berhenti dengan sendirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kelak perasaan ini akan berhenti dengan sendirinya."

Happy reading bebifrend<3

--||--

"Dimana Rissa?" Gavin menahan tangan Keysha, menatap manik itu penuh intimidasi.

"Apaan sih? Aku gak tau!" jawab Keysha seadanya.

"Rissa udah semingguan gak masuk sekolah, gue tau pasti ada hubungannya dengan lo," tukas Gavin semakin mengeratkan genggamannya.

"Sshhh.. sakit, Vin. Aku beneran gak tau kak Rissa dimana." rintih Keysha berusaha melepaskan cekalan Gavin dari lengannya.

"Alahh gue tau lo bohong, Key. Sebenci itu lo sama kakak lo sendiri? Kacang lupa kulitnya tau gak lo!" sarkas Gavin, mengundang perhatian para murid yang ada berada dikoridor.

Keysha memejamkan matanya sejenak, tak bisa dipungkiri matanya terasa memanas menahan sesuatu dalam dadanya. Bahkan sakit di lengannya tidak sesakit hatinya sekarang ini.

"Terus kalau aku tau, apa gunanya buat aku? Kamu kan pacarnya, harusnya kamu yang tau dimana dia."

Gavin berdecak, menampilkan senyum miringnya. Netra tajamnya menelusuri manik teduh dihadapannya. Mencari tahu apakah gadis itu benar-benar jujur atau sebaliknya, namun nihil. Gavin tidak menemukan apa yang ia cari.

"Tangan aku sakit, tolong lepasin!" cicit Keysha, bukannya melepaskan Gavin malah menarik Keysha mendekat padanya.

"Sampe gue tau hilangnya Rissa ada hubungannya dengan lo, gue gak akan segan-segan nyakitin lo lebih dari ini." bisik Gavin seraya meremas kuat lengan Keysha tepat pada lukanya, setelahnya cowok itu melengos begitu saja.

Keysha memalingkan wajahnya, perkataan Gavin sangatlah menampar perasaannya. Se-sayang dan se-peduli itu Gavin terhadap kakaknya, Rissa? Bahkan dengan gampangnya Gavin menyakiti dua bagian tubuhnya sekalian secara bersamaan.

"Apa aku harus jadi kak Rissa juga, biar bisa dapatin perhatian kamu?" lirih Keysha menatap punggung Gavin yang menjauh.

Keysha mengusap kasar air matanya yang sempat menetes, menguatkan dirinya dengan senyuman yang selalu ia perlihatkan.

"Gak ini belum seberapa, gue yang duluan suka sama lo, Vin. Gue yang udah berjuang bukan kak Rissa."

"Terusin aja lo berjuang, maka yang bakal lo dapatin adalah sakit, sakit, dan sakit." tutur seseorang dari belakang Keysha. Sejak tadi orang itu menyaksikan semuanya.

"Zean?" gumam Keysha menoleh kebelakang.

"Sampe kapan sih, Key?"

"Apanya?"

"Mau sampe kapan lo nyakitin perasaan lo sendiri dengan suka sama cowok brengsek kayak dia." ucap Zean menata Keysha dalam.

"Sampe dia bener-bener bales perasaan gue," jawab Keysha tersenyum tipis.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang