34 : 10 Video Louis

2.3K 374 14
                                    

Rooftop sangat sepi, wajar saja, pihak kampus tidak memperbolehkan sembarang orang berada di tempat itu. Namun Louis tak mengindahkannya, sore ini ditemani langit senja Louis menyalakan kamera, mulai merekam.

"Pagi tadi di kelas kedatangan mahasiswi baru, namanya Drizella Annelies. Semua orang memuji kecantikannya, tapi cuma sesaat, karena dia sangat angkuh dan irit bicara. Teman-teman sekelas gak suka sama dia, kecuali gue," ucap Louis pada kamera.

Bibirnya senyum, didekatkan ke kamera.

"Gue ngenalin dia, meski penampilannya banyak berubah," bisik Louis seraya tertawa kecil.

"Lucu juga namanya. Drizella... tokoh fiktif yang berperan sebagai saudari jahat di dongeng Cinderella. Kalo Annelies, sih, nama nyokapnya."

"Gue bukan sok tau, tapi dia temen kecil gue. Wajahnya gak banyak berubah, liat dari mata pun langsung tau dia siapa. Setelah liat penampilannya gue jadi segan buat negur dia, oh iya, namanya Brace, Brace Marcelino Torres. Dia itu laki-laki. Meski bukan peramal, gue berani jamin kalo dia kembali bukan cuma sekedar kembali, tapi ada sesuatu lain yang lebih menakjubkan. Oke, goodluck, Brace. Meski diem, gue tetep ada di belakang lo."

"Ngomong-ngomong gigi kelinci lo masih sama, ya? Tetep lucu."

Louis mematikan kamera.

***

Video kedua dimulai saat Brace berada di Rooftop, kamera menyorot dua gadis yang duduk di tepi rooftop, terjadi pertikaian sesaat melalui panggilan video lalu salah satu gadis mendorong gadis yang lain.

Rekaman goyang tidak jelas saat Louis turun dari rooftop. Dia duduk di salah satu bangku panjang dekat perpustakaan.

Dia hadapkan lagi kamera ke wajahnya.

"Bener kan apa kata gue? Dia kembali bukan hanya sekedar kembali."

Layar gelap, Louis hanya mengatakan itu lalu mematikan rekaman.

***

Selanjutnya kamera merekam saat Louis berada di restoran bintang lima pada ruangan VIP. Sudah tidak ada siapa-siapa di sana, Louis keluar menuju parkiran. Masuk mobil, dia sandarkan kameranya di dasbor.

"Entah kebetulan macam apa ini, dari sekian banyak orang di kampus, anak kedua dari keluarga Rodriguez ngajak gue ketemuan. Gue sedikit takut karena dia dateng sama empat bodyguard. Gue pikir gue mau dibunuh, hahaha...."

"Eh ternyata dia minta gue buat ngasih kesaksian palsu," lanjut Louis menunjukkan sebuah kertas cek.

"Gue sampe dikasih 2 miliar. Ngeri banget kan cara kerja orang kaya?"

Perekaman ditutup setelah Louis mengarahkan telapak tangannya di kamera.

***

Rekaman ke-4 sekarang Louis ada di kamarnya, dia tertawa lebih dari satu menit sesekali meneguk alkohol. Persis seperti sedang mabuk.

"Gue baru balik dari Kantor Polisi."

"Dua miliar kemarin gue balikin, Brace, karena gue udah milih untuk berdiri di pihak lo aja. Cukup lo. Kesaksian palsu gue berhasil buat Polisi yakin kalo lo bukan pelakunya."

"Kayaknya gue udah cocok, deh, jadi aktor di film Marvel. Jadi superhero lutung kasarung kek gapapa, gue jabanin!"

"Kalo suatu saat nanti lo liat video ini, jangan lupa bilang terima kasih atas jasa gue, ya?"

***

Dalam rekaman kali ini Louis memperlihatkan kekacauan di rumahnya. Kaca jendela pecah, air di kolam renang jadi warna merah karena dilempari cairan yang entah apa, sampai terlihat serombongan preman yang berjaga di depan pagar rumah.

I'M BACKDär berättelser lever. Upptäck nu