35 : Kembali Ke Masa Lalu (1)

2.4K 347 1
                                    

Langkah kecil dari kaki mungil yang memasuki kamar itu cukup mengagetkan wanita yang sedang berhadapan dengan komputernya, karena anak lelaki berusia 4 tahun tadi membuka pintu dengan sangat kencang.

"Mama!" panggil Brace.

Senyum hangat menyapa, dia angkat tubuh ringan sang anak ke atas pangkuan, menempelkan pipi di kepala Brace, kemudian Annelies fokus pada layar komputer lagi.

"Iya, Sayang?"

"Liat kotak makan warna biru Adek gak?"

"Tanya Bibi, gih, Mama lagi sibuk."

"Yaudah."

Brace turun dari pangkuan Annelies, saat sampai pintu, dia berhenti begitu Annelies memanggilnya.

"Kata Bibi sebulan belakangan ini tiap jam 12 siang Adek selalu kasih makanan buat pemulung dari depan gerbang, ya?" tanya wanita yang berperan sebagai Ibu dan juga Ayah untuk Brace.

Bibir mungil berwarna merah segar itu manyun, dia lipat tangan ke depan dada.

"Mama!" sentaknya. "Louis bukan pemulung tau! Louis tuh temen baru Adek."

Annelies melambaikan tangan, menyuruh Brace mendekat padanya. Anak lelaki itu menurut menghampiri sang Ibu.

"Boleh Mama tau gimana kalian bisa kenalan? Terus alasan Adek selalu kasih makan siang buat temen Adek yang namanya Louis itu?"

"Louis sering cari-cari botol di kotak sampah, jadi Adek sering liat dia buka-buka kotak sampah di depan rumah kita dan tetangga-tetangga lainnya. Waktu Adek maen bola di halaman, dia ngeliatin Adek terus dari depan pager, terus Adek ajak mainan, deh. Mbak Lilis juga tau kok kalo Adek suka mainan sama Louis," jawab Brace, Mbak Lilis adalah babysitter-Nya.

Meski usianya terbilang masih balita, Brace adalah bocah pintar yang sangat lugas dalam berbicara.

"Orang tuanya ke mana?"

"Gatau."

"Adek gak nanya?"

Brace menggeleng.

"Terus Louis yang minta Adek buat kasih dia makan siang tiap hari?"

Brace menggeleng lagi. "Louis gak minta kok."

"Terus kenapa Adek kasih dia makan tiap hari?"

"Adek kasian, soalnya kata Louis dia gak pernah makan siang."

Annelies tersentuh melihat kelembutan hati dari anaknya, dia usap kepala Brace dengan sayang.

"Udah, ya, Ma. Adek mau suruh Mbak Lilis siapin makanan buat Louis dulu. Dadah, Maaa...."

"Mama ikut, deh. Pengen ketemu Louis."

Ibu dan anak itu pergi ke dapur. Di sana ada dua orang asisten rumah tangga dan babysitter Brace yang sedang menyiapkan makanan di dalam kotak makan berwarna biru.

"Eh, Adek, Mbak cari ke mana-mana ternyata di kamar Ibu? Ini kotaknya udah ketemu," ucap Mbak Lilis.

Annelies mendekat, melihat apa yang Mbak Lilis masukkan ke dalam kotak bekal.

"Itu ayam gorengnya kasih dua potong lagi aja, Lis."

"Siap, Bu."

Setelah selesai, bocah lelaki 4 tahun itu keluar, menuju pagar tempat biasa dia memberi makan siang kepada Louis. Di temani Annelies, Brace tampak mengerutkan kening saat Louis tak kunjung datang.

"Udah hampir jam satu, Louis kok gak dateng, Dek?" tanya Annelies.

"Adek gatau. Louis mana, sih? Biasanya gak pernah telat, Ma."

I'M BACKWhere stories live. Discover now