*Stick by my side even when the world is givin' in, yeah *

2.1K 252 12
                                    

....
   "emm mungkin? Kami telah menggunakan bahasa Rusia sebagai bahasa utama bertahun-tahun. Jadi, maaf kalau pelafalan Hangul kami ada yang salah," jelas jaemin.

"Aaahh begitu, tapi tidak apa. Di tempat ini kalian tidak perlu seformal itu. Kami seperti keluarga, jadi bicara senyaman kalian saja," jelas seorang yang lain.

   Cukup panjang dan menyenangkan. orang-orang ini tahu caranya bercanda, mereka hangat ke satu sama lain. Jaemin juga yang memang dasarnya ramah jadi cepat beradaptasi.

Sedangkan Jeno yang memang tipikal diam mengamati hanya fokus pada istrinya. Anak-anak mereka dengan mudah bermain dengan para senior, apalagi Sasha. Si putri kecil itu seperti punya kecenderungan untuk menempel pada pria tampan.

Centil sedari kecil.
.......

Waktu berjalan cepat. Pasangan itu juga menunjukkan seberapa hebat kinerja mereka. Jeno memegang ucapannya yang mengatakan akan menjadi kapten besar saja. Keduanya kembali menunjukkan seberapa hebat sepak terjang mereka. Hampir keseluruhan tugas yang mereka tangani berhasil. Keduanya lebih sering menghabiskan waktu di markas karna padatnya kerjaan.

Beruntung para pasukan kecil tidak rewel. Mereka dengan cepat menjadi primadona di markas. Menjadi penyegaran mata tersendiri bagi kedua orang tua mereka dan agen yang lain.

Namun sedikit ada beberapa masalah internal yang membuat pecah kebersamaan di gedung persatuan. Jeno dan jaemin yang geram akhirnya turun tangan secara langsung dan mengejar oknum-oknum pengkhianat itu.

Perlu diketahui bahwa gedung berbeda, mereka berlandaskan milik swasta. Mereka punya hubungan yang buruk dengan tenaga pemerintah ataupun media. Oknum pengkhianat itu membocor data penting markas pada polisi yang berakhir terendus media. Jeno mau jaemin sempat sedikit sulit beradaptasi karna mereka terdahulu selalu bergerak atas kemauan pemerintah. Maka sedikit sulit untuk mengikuti dan menuruti syarat-syarat di swasta.

Kegilaan pasangan suami istri itu Terpampang jelas di ruang bawah tanah—lokasi asli markas mereka yang dunia luar kenal sebagai salah satu agensi tiga besar di korea. Kepala-kepala para pengkhianat itu di pajang sedemikian rupa oleh jaemin di depan pintu para terduga dalang.

Anak buahnya mati mengenaskan, para ketua pemberontakan berakhir gila karna teror kepala yang di lakukan jaemin. Jeno bagian mengeksekusi mereka.

Kejadian itu membuat semua orang menjadi begitu menghormati keduanya. Tidak ada yang berani memancing kemarahan satu dari mereka karena pasti, yang akan membalas satu yang lain.

Semua menjadi begitu takut untuk berpikir memberontak atau membelot. Tapi sejauh ini belum ada lagi kasus yang tercium menjadi cikal bakal pengkhianatan. Jadi keduanya tetap bekerja sebagaimana yang di perintahkan.

***
   "Kau yakin akan memilih melanjutkan pendidikan? Mau memilih jurusan apa?" tanya Jeno yang sibuk menyuapi lev.

"Hmm aku ingin menjadi guru anak-anak. Jadi kupikir mengambil jurusan pendidikan guru anak terdengar menyenangkan. Apa kau tak mau melanjutkan S2 mu? Kita kan sudah terhitung sebagai 'freelancer' jadi kupikir apa salahnya?" jelas jaemin yang masih sibuk di pantry memasak sarapan untuk mereka.

"Hidup disini benar-benar berbeda dari Rusia. Ku pikir kau tidak akan semudah itu berbaur, ternyata dirimu duluan yang mengambil langkah. Aku senang, sayang."

"...Aku memikirkan masa depan anak-anak, Jeno. Aku tak mau mereka tumbuh menjadi pribadi enggan bersosialisasi seperti kita. Setidaknya aku mau jadi contoh yang baik untuk lev, kirion dan Sasha."

"Aku tahu, kita melangkah bersama-sama."

Bipp bipp

Jaemin langsung menyambungkan panggilan ke ipod nya. Irene dan selena—keduanya adalah salah satu agen yang menyamar menjadi idola di markas, mengatakan akan datang untuk menjaga triplets selagi kedua orang tua mereka mengerjakan penyamaran menjadi mahasiswa.

[✓] Thantophobia || NominWhere stories live. Discover now