bring me to life, lightbringer

915 133 0
                                    



..........

   "Oh lihat keluarga besarku yang harmonis ini, kalian datang untuk memberikan kejutan diacaraku?"

   Tuan Nakano terbelalak saat melihat isi mercusuar yang tak selazim mercusuar biasanya. Bukan itu saja yang membuat kata-kata terjebak di pangkal tenggorokannya.

  Nakamoto jiro. Anak bungsu dari anak saudaranya yang dulu sempat ia rencanakan untuk dibunuh. Duduk dengan kaki yang melipat dan meminum teh hangat di meja bulat, seorang diri.

  "Ada apa dengan wajahmu? Aku yang didatangi, kenapa kakek Nakano yang terperangah begitu?"

   Seluruh keluarga Nakano dan nakamura jelas tahu siapa sosok yang tengah duduk anggun menikmati teh seorang diri. "Kalian... Ada apa kemari?"

  "Kau? Kenapa kau bisa ada disini? Bajingan tengik!!" Hardikan nyonya Nakano menghancurkan ketegangan di lapisan pertama.

  "Hahahaha... Dan kalian?"

  " Kau!!"

  "ck ck ck, apa keluarga nomor satu di Jepang ini— tidak tahu sopan santun sebagai tamu? Aku tidak menyangka, sebab kenalanku seorang yang sangat menjaga tata Krama, kalian?"

   Jaemin menyeringai puas saat melihat raut menahan amarah dari para penumpang kapal pesiar itu—

   Ckrak

   "Kau memang parasit! Sama seperti keluargamu itu! Dasar benalu keluarga naka!!"

   Jaemin terbelalak kaget saat tahu kalau beberapa dari mereka membawa senjata. Sial kalau begini! Submisif itu berusaha untuk menghindar dari tembakan beruntun yang diarahkan nyonya Nakano dan anak buahnya.

   "Ugh!"

   Dengan perut yang besar dengan membawa nyawa lain dalam dirinya jelas jaemin harus ekstra hati-hati. Nafasnya pun tidak sama lagi, hanya setengah dari biasa volume yang ia dulu ia bisa hirup dan hembuskan. Melihat jaemin yang kesusahan membuat keluarga Nakano dan nakamura tertawa kesenangan, mereka senang melihat anak keluarga Nakamoto itu menderita.

   "Kau yang akan mati. Seharusnya dulu memang kubunuh saja kau, bajingan kecil." Tuan nakamura menodongkan pistol tua nya ke arah jaemin yang sedang teralihkan.

   Dor

   Tubuh itu ambruk seketika. Senyum puas tercetak di keluarga naka, mereka senang melihat satu beban berat mereka berkurang. Ternyata menghabisi jaemin tidak sesulit yang dikira.

   "Itu pembalasan atas kematian suamiku!"

    Suasana tegang itu runtuh menjadi sorak gembira. Kerikil kecil di sepatu mereka sudah tergeser. Kini Nakamoto jiro yang dulu digadang-gadang akan menghancurkan Naka, hanya tinggal nama. Betapa pongahnya bocah itu kemarin hari saat berhasil menginjak-injak harga diri mereka. Lihat sekarang hanya seonggok bangkai.

   Klan Naka harus tetap berjaya bagaimanpun carany—

   Klik

   Sreekk

   "Okaeri, Minna!"

   Kepala mereka serentak mendongak. Baru menyadari desain mercusuar yang berbeda dari yang biasa mereka lihat. Jelas. Ini bukan mercusuar biasa, hal janggal paling terlihat adalah berdirinya Alexander tiriro di lubang ventilasi tiga meter diatas mereka.

   "Aku menyiapkan beberapa jamuan untuk keluarga kita. Mari," sambut Jeno tenang.

   Keluarga naka mengeluarkan senjata api mereka dan mengarahkannya pada Jeno. Raut dendam tidak bisa lagi mereka tahan, untuk menghapus dua duri itu mereka sampai kehilangan kendali atas diri mereka. Jeno dan jaemin bukan masalah yang biasa. Mereka seperti sakit kepala yang terus mendera tiba-tiba dan tanpa henti.

[✓] Thantophobia || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang