bon chap : the first extra

1.2K 140 7
                                    





.............•

   Sasha bersandar dengan nafas ngos-ngosan. Mata gadis itu menyipit dengan bibir manyun. Jaekyung ini seperti mobil Tamiya, gesek dikit geraknya lama. Lihat bayi 6 bulan itu, sudah tahu lemaknya bergelung- gelung saling timbun dan menjepit, tapi kalau sudah menyentuh lantai tidak mau berhenti merangkak.

   Bahkan kakek Jung juga sudah menggelepar sebab kewalahan menjaga jaekyung–Allen. Meski mata bulatnya itu sudah melihat kakak dan kakeknya kelelahan, bukannya kembali malah tertawa mengejek lalu merangkak lagi menjauh dari sana.

   Bayi laki-laki gembul itu mencari mamanya. Dengan hanya memakai diapers bayi itu merangkak menuju taman mini, pantatnya yang bulat itu miring ke kanan dan kiri sesuai ritme merangkaknya.

     Waktu diperut memang anak dadda, tapi ketika sudah lahir Allen akhirnya paham kalau susu mama adalah sumber kebahagiaannya. Jadi tidak boleh lepas.

   "Mma..maa..."

   Jaemin yang tengah asyik memanen buah muscat di taman mini kediaman na terlonjak kaget saat merasakan bajunya diremat oleh tangan kecil yang gendut.

   "Allen? Почему ты здесь толстый? " Jaemin mengangkat tubuh bayi itu dari rumput kecil dibawah.
(Trans : kenapa kau disini gendut?!)

   "Nyuh maa.. nyuh..."

   Jaemin memutar matanya malas. Lalu mencubit ringan pipi gembul bayinya itu, "semakin besar bicaramu itu makin mengesalkan saja! Kau sudah menyusu se jam yang lalu, jangan banyak-banyak nanti perutmu meledak. Kenapa kabur dari kakek dan kakakmu ha?"

   Bayi itu tahu ia sedang dimarahi, perlahan bibir bawah bayi itu maju bersiap untuk maju. Tapi jaemin lebih dulu menjepit kedua pipinya, supaya tidak menangis.

   "Apa? Kau mau menangis? Oh tidak bisa, Minggu pagiku terlalu indah untuk mendengar mu menangis."

   Mata bulat bayi itu berair, memantulkan binar kerlip yang membuat siapapun gemas dibuatnya. Tapi senjatanya itu tidak berguna untuk sang mama.

   "Sudah yah, hari ini kau belajar MPASI dengan mama. Kau pasti akan menyukainya, kakak-kakak mu dulu suka. Maka kau juga harus suka, aku tidak mau repot-repot. Ayo!"

  Jaemin membawa bayi itu di gendongannya dan juga sebuah keranjang tempat Muscat hasil panen tadi. Sasha ternyata menunggu di depan pintu dengan jaehyun yang masih tiduran di karpet. Jaemin lalu menurunkan bayi itu, Allen bergerak menolak diturunkan. Tapi mamanya itu memang kejam, masa bayi selucu dirinya dibiarkan berusaha sendiri?

   "Kau dengan kak sha dulu. Mama mau ambilkan MPASI mu di dapur. Jangan berani kabur! Aku tahu bukan kakek atau kakakmu yang tak becus, kau nya saja yang terlalu lincah. Dan sha, ini–"

   Sasha membuka mulutnya, menerima suapan buah muscat dari jaemin. Lalu memberikan sebiji lagi yang sudah ia kupas kulitnya untuk diemut Allen. Bayinya itu memang agak rakus, apa yang kakaknya makan Allen juga ingin mencobanya.

   "Nah, emut ini dulu. Mama akan kembali sebentar lagi, jangan nakal Allen!" Suara jaemin Semakin mengecil sejurus dengan tubuhnya yang menghilang di balik tembok.

   Sasha menoleh dengan tatapan menghakimi. "Kau ini yah! Sudah tahu mama seperti ibu tiri, masih saja nakal. Lihat sekarang kau tidak dapat lagi susu mama, haha makanya jangan melunjak padaku."

   Allen tidak terima. Bayi itu menarik dress bunga-bunga Sasha dan menggigitnya. Mencoba menakuti kakaknya itu, Sasha tertawa remeh.

  "Ahahahaha coba saja! Kau tidak akan bisa menakuti ku!"

[✓] Thantophobia || NominWhere stories live. Discover now