[✓] Thantophobia || Nomin

* help me help you*

.......

    "Ups, lihat siapa ini?"

   Haechan memilih tak peduli dan mempercepat menekan angka langtai 1 lift perusahaan. "Ck ck ck, lihat dia. Menghina kita murahan, sendirinya jadi simpanan? Bagaimana rasanya menjilat ludahmu sendiri hah?"

   Moodnya secara total rusak. Dengan hanya mendengar suara si pengusik itu pun haechan sudah tahu siapa orangnya. Seo minseol, idola baru yang debut sebagai hoobae satu agensinya. Salah satu fans berat lelaki yang sialnya adalah ayah dari janin di perutnya. Gadis itu terlalu berani melewati batasannya bagi haechan, secara jelas bahwa mereka bahkan tidak di level yang sama. Kenapa suara seo minseol ini lebih nyalak dari pada gonggonan anjing sekalipun?

   Haechan baru saja menyelesaikan kontrak eksklusifnya dengan agensi karena skandal ia yang hamil anak pengusaha besar sialan itu sudah tersebar di penjuru pertelevisian Korea selatan. Ia tak mungkin mengorbankan anaknya hanya karena masalah antara dirinya dan putra sulung keluarga Jung itu. Tapi mengingat masa lalunya sebagai haters seorang Mark Jung, membuat banyak dari kalangan sesama idola maupun aktris yang menghujatnya. Yah, hidup memang selalu bergandengan dengan masalah. Tapi sepertinya untuk hidup haechan, ia berpelukan dengan masalah itu sendiri.

   "Jelas kau tak mau membalasku, sun-bae—pfft kau lebih cocok dipanggil sebagai jalang. Kemarin menghina-hina Mark Jung, menghinaku murahan hanya karena mendekatinya. Sekarang lihat, kau yang jauh lebih murahan dariku!"

  Cukup bagi haechan untuk mendengarkan celotehan sampah gadis ini. Seo minseol itu sedikit terhenyak saat melihat lirikan tajam seakan ingin membunuh yang haechan perlihatkan. "K-kau kenapa? Aku berbicara fakta—"

   "Fakta yang mana?"

   Suasana tegang diantara Sunbae dan hoobae melunjak itu buyar saat suara berat yang haechan kenal menyaut ucapan seo minseol. Jaemin dengan jisung yang saling bergandeng tangan tengah menunggu mereka keluar dari lift yang ternyata sudah sampai sedari tadi.

   " Jaemin-ah? Kau ke agensiku? Untuk apa?"

   Tatapan mematikan yang lelaki itu arahkan pada seo minseol berganti cerah saat wajahnya berpaling kearah haechan. Dua calon ibu itu saling berpelukan ria, "kau baik-baik saja kan? Bagaimana dengan little sunshine?"

   Haechan tertawa senang, ia sangat suka memanggil bayi diperutnya dengan nama-nama lucu. Ia bahkan merajuk kalau ada yang hanya memanggil calon bayinya hanya dengan kata bayi. Ia mau bayinya tahu kalau ia sebagai ibu antusias terhadap kehadirannya. Jaemin yang paham dengan kemauan haechan jadi selalu memanggil janin di perut haechan dengan nama-nama lucu juga.

   "Little sunshine baik-baik saja. Tapi tidak dengan moodku, kau tahu bagaimana cara memperbaiki mood, Jaemin-ah?"

   "Membalas hal yang membuat mood mu rusak juga bisa membalikkan mood mu secara instan," ucap jaemin tengil.

   Seo minseol tahu kalau jaemin pasti kubu haechan, melihat kedua lelaki istimewa itu begitu akrab. Ia memilih pergi dari sana tapi sebelum itu jaemin sudah lebih dulu mencecernya dengan banyak pertanyaan pedas yang membuatnya sakit hati.

   "Fakta apa yang kau maksud tadi? Fakta bahwa kau memang lebih murah dari jalang karena menggoda Mark Jung dengan tubuhmu? Atau fakta bahwa kau membayar petinggi untuk menyingkirkan trainee berpotensi hanya untuk bisa menjadi idola dengan uang orang tuamu? Atau kau yang bahkan lebih bodoh karena mengira semua tentangmu adalah hal yang dapat dimaklumi sedang orang harus di hakimi? Fakta apa?"

   "Pulanglah. Lihat di kaca, apa kau sudah satu level dengan sahabatku atau tidak? Seandainya kau diberi lihat dari sudut pandang orang lain yang melihatmu menggonggong begini, sungguh kau akan malu. Tapi sepertinya kau tidak akan merasa malu— Untuk seukuran mahluk sampah yang bahkan tak mau menghargai tubuhnya demi cinta seorang pria brengsek dan harta, jelas jalang lebih berkelas sedikit darimu. Apa kau pikir kau bisa menjatuhkan sahabatku dengan suara yang cempreng seperti itu? Bodoh."