bon chap : tiriro family.

1.3K 111 20
                                    



P.s; hai? Long time no see:)

•••

    Keempat anak keluarga tiriro tengah saling berpegang tangan mencoba menjaga kehangatan satu sama lain. Bibir mereka menggigil hingga mulai membiru, tubuh yang basah kuyup namun sudah mulai mengering bagian atasnya. Kau mau tahu kenapa?

   Jawabannya adalah mereka dihukum. Iya benar, keempatnya dihukum direndam dalam kolam es atas titah sang kepala keluarga yaitu Alexander tiriro. Sedangkan sang nyonya hanya diam menonton mereka sambil memakan buah-buahan. Keempat anak tiriro itu dijatuhi hukuman sebab keributan yang hampir membuat Alexei terjatuh dari tangga.

   Alexander— atau Jeno saja kita bilangnya, langsung naik pitam melihat keributan mereka. Alexei— jaemin hampir tersandung sebab kelereng-kelereng Allen yang tersebar di anak tangga terakhir. Kalau sampai terjadi apa-apa pada kandungan jaemin, mungkin keempat anaknya itu sudah benar-benar ia buang ke pusat pelatihan prajurit elit rahasia di ujung hutan yakust, Rusia.

   "Baru segitu. Matahari belum terik dan kalian sudah hampir menjadi pembunuh adik kalian? Dia belum lahir, dasar anak nakal."

   "M-maafkan kami daa~ brrr.." ungkap Sasha.

    " Ya, kalau aku sudah puas menghukum kalian."

   Kedua orang tua itu tetap duduk di kursi bersantai menonton anak-anak yang direndam kedalam kolam yang seluruhnya diisi es batu dan air. "Lev! Setelah ini datang ke ruangan kami."

   Jeno membantu jaemin yang tengah hamil besar untuk berdiri. Sesi hukuman belum selesai, mari lihat langkah apa yang diambil Jeno.

   "Dia anak kita tapi perilakunya persis seperti Brat Morgan." Jaemin duduk di sofa empuk yang disediakan Jeno tepat di sebelah kursi kerjanya.

   "Aku benar-benar akan mengirimnya ke barak." Sontak itu membuat jaemin menatap nyalang suami tampannya.

   "Ale!"

   "Мое решение окончательное, дорогая."
(Trans : keputusanku tidak bisa diganggu gugat, sayang.)

   "He's 17 ale—"

   "We're eight back then. Dia harus diawasi, dengan segala tingkahnya itu aku tidak mau dia jadi psikopat yang terus menguntit orang-orang. He literally kill people, xei."

   Jaemin berkedip tak menyangka. Kedua nya saling bertatapan, berbicara dengan bahas mereka sendiri. Bersamaan dengan itu lev masuk masih dengan handuk yang tersampir di lehernya.

   "Ada apa dad? Ma?"

   "Вы убили людей Льва?" serbu jaemin saat tahu Lev masuk.
(Trans : kau membunuh orang lev?)

   Lev hanya diam tidak berekspresi namun irisnya bergulir melirik Jeno yang duduk melipat kaki dan juga menatapnya tajam.

   "Ya."

   "Kenapa?"

   "Mereka pengganggu." Lev menjawab pertanyaan jaemin dengan lugas dan itu membuat jaemin menjadi lebih sakit.

  Jaemin menatap tak percaya pada Jeno yang tak terusik terus memandang Lev dengan penuh pemikiran. Lev menunduk kala melihat mata sang mama yang berkaca-kaca.

   "Не реагируй так, будто это что-то новое в твоей жизни, мама."
(Trans : jangan bereaksi seakan itu adalah hal baru dalam hidupmu, ma."

[✓] Thantophobia || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang