36 || Topeng

14.6K 1.2K 110
                                    

"Topengnya terlalu kuat, hingga ia lupa cara melepaskannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Topengnya terlalu kuat, hingga ia lupa cara melepaskannya.."

HELLOWWW BEBIFREND🏴‍☠️

MOOD KALIAN GIMANA? WARNA-WARNI GAK HARI INI🍭

Happy reading cantik<3

--||--

Keysha menggeliat dalam tidurnya, kepalanya bergerak kesana-kemari bersama keringat dingin yang membanjiri seluruh wajahnya. Matanya enggan terbuka.

Lagi, mimpi itu datang kembali menyelam dalam tidurnya. Mimpi yang sama, suasana yang sama dengan seseorang yang sama.

"ENGGAK!" Keysha berteriak tertahan bangun dari tidurnya, nafasnya memburu hebat. Tak dapat menahan sesak di dadanya, air matanya mengalir bercampur dengan keringat yang membasahi wajahnya.

Kata demi kata seseorang dalam mimpi itu berputar jelas di kepalanya, satu yang menjadi tanya bagi Keysha, siapa orang itu. Mengapa dia selalu datang dalam mimpinya. Seolah menyampaikan perasaannya kepada Keysha.

Jujur, Keysha sedikit tidak nyaman dengan mimpi itu.

Dadanya begitu sesak dengan kesedihan yang ia rasakan, seakan ia begitu dekat sosok yang berada dalam mimpinya tersebut.

Keysha menghapus air matanya, "Gak, Key. Mimpi itu hanya bunga tidur. Enggak ada yang bakal jadi nyata." ujarnya berusaha menolak mimpi itu sambil mengatur nafasnya.

Keysha melirik jam weker diatas nakas, pukul 3 dini hari. Semalam setelah makan malam, Keysha memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya. Dengan alasan bahwa ia sedang mengerjakan tugas sekolah.

Setelah nafasnya mulai membaik, gadis itu menyibak selimutnya lalu turun dari ranjangnya menuju pintu keluar. Langkahnya berjalan menuju dapur yang hanya diterangi lampu temaram.

"Ngapain lo?" sahut Rakael secara tiba-tiba, membuat Keysha hampir tersedak air minumnya.

"Berenang! Gak punya mata lo?" kesalnya menatap Rakael horor.

"Yakali gue gak punya mata? Gak bisa dong gue liat masa depan gue." balas Rakael melipat kedua tangannya bersandar di dinding dapur.

Keysha meletakkan gelasnya, "Gayanya bicara masa depan, masa lalu aja belum kelar-kelar." cibir gadis yang saat ini hanya memakai hotpants dan kaos oblong berwarna abu-abu.

Rakael tersenyum tipis mendengar penuturan Keysha yang ia sendiri paham betul bahwa itu adalah sindiran untuknya.

"Mending gue, ya lo? Ngejar cowok yang gak punya perasaan balik ke lo?" ujarnya menyunggingkan senyum miringnya.

Keysha melirik Rakael remeh, cowok itu sangat berbeda akhir-akhir ini. Sikap dingin dan cueknya hanya ditunjukkan ketika berada disekolah ataupun didepan sahabat-sahabatnya.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang