02 - Rhopalocera

18.6K 2.2K 127
                                    

"Kesalahan takkan menjadi kebenaran walaupun berulang kali digaungkan. Sebaliknya, kebenaran tetaplah kebenaran walau tak seorang pun melihatnya. Kebenaran akan tetap ada meski tak seorang pun berada di belakangnya. Kebenaran akan tetap berdiri kokoh"

- Mahatma Gandhi -

××××××××××××

Higanbana
[Auditorium]

Semua orang telah duduk untuk menyaksikan pertarungan hari ini. Kedua pesaing pun telah berada di kursi mereka masing-masing. Sementara itu, Mega dan anak-anak lainnya. Dengan nafas terengah-engah, baru saja tiba, berlari masuk ke dalam gedung. Menyadari keterlambatan beberapa siswa, Kirei dan teman-temannya, yang tengah berdiri bersandar di dinding tepat setelah pintu masuk terbuka, kompak melirik ke arah Mega dan siswa lainnya.

"Elen, sini!" Mega menarik Elen duduk tepat di depan Kirei dan teman-temannya. Itu karena hanya kursi itu saja yang tersisa. Itu pun kursinya kosong karena Kirei dan teman-temannya memilih berdiri.

"Anak baru?" bisik salah satu teman Kirei.

"Sepertinya begitu."

"Dia bisa dalam masalah."

Kirei hanya diam, dan tetap fokus menatap ke bawah, tepatnya ke arah ke dua pesaing. Sesekali ia menatap Elen, mungkin karena semalam ia tak sengaja bertemu dengan Elen.

[Higanbana dimulai]

Setelah terdengar bunyi pertanda jika permainan dimulai, lampu pun seketika dipadamkan. Permainan yang mereka sebut Higanbana, bukanlah permainan biasa. Mungkin juga tidak bisa disebut sebuah permainan, karena taruhannya adalah nyawa anggota yang dipertaruhkan.

"Baiklah, kita mulai." ucap Mashi yang berasal dari Black Uniform. Tak berselang lama, profil keduanya muncul. Menampakan jumlah poin kedua pemain. Tampak jelas jika Mashi adalah salah satu anggota dengan poin yang cukup tinggi, yakni 1300 poin. Poin yang cukup fantastis.

Sementara Tiko, salah satu anggota Red Uniform, hanya memiliki 600 poin. Poin yang cukup jauh dari Mashi sebagai lawan mainnya.

"Kau lihat perbandingan angka mereka. Sebenarnya, Tiko adalah bagian dari taruhan sebelumnya. Tetapi ia berani mengambil alih kasus ini, karena poinnya cukup rentan untuk tereliminasi." ucap Cika dengan serius.

"Lalu?" ucap Elen

"Kau perhatikan saja, bagi mereka yang memiliki kemampuan deduksi yang baik. Mereka akan mudah menyelesaikannya. Setiap kasus hanya diberi waktu 24 jam untuk memecahkannya. Tepatnya, seberapa cepat dan jelas bukti yang kau temukan, maka kau akan memenangkannya." sambung Mega

"Tak perlu sampai mengetahui pelakunya, cukup tunjukkan bukti yang lebih kuat, maka kau akan menarik poin mereka." ucap Cika

"Hanya satu orang yang bertarung?" tanya Elen

"Ya, tetapi mereka akan mendapat bantuan dari sesama anggota. Hanya saja tidak mendetail, karena sebenarnya kita juga bertarung antar satu Uniform. Kita tidak tau, kapan nama kita akan muncul dipapan itu. Jadi setiap ada kasus, kita harus ikut melakukan penyelidikan untuk berjaga-jaga." jelas Mega

Sebenarnya ada banyak pertanyaan yang mulai muncul dibenak Elen. Tetapi ia memilih untuk mencari tau sendiri. Sementara itu, entah kenapa Kirei terus memandang Elen dengan tatapan teliti. Permainan yang sebenarnya, baru akan dimulai. Aku penasaran, bagaimana Sistem akan beraksi? Pikir Kirei setelah melirik Elen.

Permain dimulai oleh Mashi yang memilih membuka dengan melontarkan pertanyaan. "Kita mulai. Katakan berapa banyak Chip yang akan kau pertaruhkan?" tanya Mashi. Dengan segera Tiko membalas pertanyaan Mashi yang terlihat tengah menatap meremehkan Tiko.

Bad & Crazy School (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang