12 - Petunia

6.9K 1.2K 18
                                    

Terbiasa dengan kesendirian kadang membuatku mengerti makna kehidupan. Tetapi, hidup dan diasingkan dengan kesendirian hingga membuatku terbiasa. Malah membuatku sadar jika aku membutuhkan seseorang yang benar-benar bisa memberiku makna kehidupan.

- B&C -

××××××××

Sepulang sekolah, Cika memilih langsung kembali ke apartmentnya. Walau sebenarnya sudah cukup larut malam ia kembali dari sekolah. Setibanya di lantai 7, ia merasa ada yang aneh dengan kamar yang berada disebelah kamarnya. Tetapi, ia tak ingin tau dan lebih memilih masuk ke dalam kamarnya. Namun, baru saja membuka pintunya, ia terkejut melihat jendelanya telah terbuka. Cika kemudian menatap ke sudut bawah pintu kamarnya. Mengecek selotip yang sebelumnya telah ia pasang.

"Tampaknya sudah robek sebelum aku membuka pintunya."

Cika menjatuhkan tasnya dan mengambil sebuah pistol di laci miliknya. Berjalan perlahan, hingga seseorang langsung menembakkan sebuah peluru padanya. Untungnya, ia bisa menghindari peluru tersebut. Alhasil, saling tembak pun terjadi. Karena ia lupa mengambil peluru cadangan, tak ada cara lain lagi selain melarikan diri dari kamar itu. Dan baru saja keluar pintu, seseorang langsung menyuntikkannya sesuatu hingga membuatnya tak sadarkan diri.

Mobil hitam yang membawa Cika melaju cepat, dan anehnya, setiap pengendara yang berada di depannya, seketika memberikan jalan padanya.

"Kami sudah menangkapnya, dan sedang dalam perjalanan."

"Bagus, segera pancing dia keluar."

"Baik..."

Tiba-tiba saja, sang sopir terkejut melihat sesuatu tengah berada di tengah jalan.

"Periksa..."

"Baik..."

Namun saat diperiksa, tak ada apa pun di sana. Alhasil, mereka segera melaju lebih cepat lagi agar bisa sampai di tempat tujuan mereka.

[Gedung terbengkalai]

Mereka tiba disalah satu gedung terbengkalai, cukup jauh dari keramaian.

"Bos..."

"Bawa dia masuk, cepat!"

"Baik..."

Mereka membawa Cika masuk ke dalam dan mengurungnya disebuah ruang yang sangat gelap. Tak berselang lama, Cika mulai sadarkan diri. Tetapi sudah cukup terlambat untuk melakukan pergerakan.

"Hubungi dia, katakan padanya, jika tak bergerak cepat dan membuat kesepakatan, aku akan memberikannya satu hadiah pertama sebagai ancaman dariku."

"Baik..."

"Lalu jika ia menolak?"

"Penggal saja anak-anak itu."

Mendengar hal itu, Cika berusaha melirik kesekitarnya dan terkejut melihat beberapa anak di bawah umur berada di sana. Mungkin usia mereka sekitar 6-7 tahun.

"Mereka? Bagaimana bisa masuk kemari? Sial, ternyata selama ini pemerintah? Tidak, aku tidak bisa menyimpulkannya begitu cepat." ucap Cika setelah melihat sekelompok orang-orang bersenjata.

Tak ada yang bisa ia lakukan sekarang, ia hanya bisa menunggu sampai seseorang datang untuk menolong mereka. Diluar salju sedang turun, tentu saja akan membuat mereka merasa kedinginan.

"Bos..." teriak seseorang yang baru saja tiba. Ia sangat terkejut, terlihat dari wajahnya yang begitu pucat.

"Ada apa?"

Bad & Crazy School (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang