• • - - -/ - - - • •

3.9K 896 17
                                    

"Milikilah keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisimu. Mereka entah bagaimana sudah tahu akan jadi apa kamu sebenarnya."

- Steve Jobs -

×××××××××××

Eren berlari ke sana kemari untuk melihat keadaan. Pada akhirnya, Ia memilih untuk menemui Ziko. Sesampainya, ia langsung bertanya pada Ziko tentang perihal informasi yang ia dapatkan.

"Bagaimana?" tanya Eren

"Entahlah, sepertinya sistem sengaja mengubah rencananya. Aku tidak yakin, jika kita akan dengan mudah menyelesaikan misi ini." jawab Ziko

"Kau benar. Apa kau bertemu dengan Elen?"

"Elen? Tidak, apa dia masuk kemari?"

"Aku memintanya menemukan Vito. Tetapi, sampai sekarang, ia belum kembali."

"Aduh, firasatku sangat buruk. Maaf, Eren, tapi selama aku mengintai disini, aku merasakan keberadaan Assassin. Jika Assassinnya peringkat bawah saja sulit untuk kita tangani, lalu bagaimana dengan Assassin peringkat atas?"

Jelas dari raut wajah Ziko, ia tampak sangat cemas akan hal tersebut.

"Aku baru menyadari hal itu, aku tidak percaya sistem menggunakan Assassin untuk mengalahkan kita."

"Jika bukan karena Vito mengkhianati kita, ini tidak akan terjadi."

"Tidak, kita tidak boleh menyalahkan Vito sepenuhnya. Aku yakin, dia punya alasan untuk itu."

"Kau benar, maaf."

"Tidak masalah, kau sudah bekerja sangat keras. Kau belum makan, kan? Aku akan membawakan makanan untukmu."

Eren melangkah pergi. Namun Ziko segera menahan tangan Eren.

"Kau baik-baik saja?" tanya Ziko setelah melihat kecemasan dari raut wajah Eren.

"Tentu, semangat."

"Entah aku yang terlalu berpikir negatif. Tetapi, aku yakin, ada mata-mata diantara angkatan kita. Sektor pertama, aku melihat kemunculan Assassin hingga Impostor. Tetapi, tiba-tiba saja mereka menghilang. Bukankah itu terlalu aneh? Mereka seolah menyadari rencana kita."

"Aku mengerti, jaga dirimu. Aku masih membutuhkan bantuanmu."

"Baiklah"

Eren segera pergi dari sana dan meninggalkan Ziko.

"Aku tau, kau, kau mencemaskan kami semua. Jaga dirimu juga, Eren."

Sementara itu, Kirei sangat mencemaskan sesuatu. Akhirnya, ia memilih melanggar perintah Eren untuk tetap di sana. Hal itu langsung disadari oleh Kirant yang berada di sana. Akan tetapi, Kirant akan sulit mengerti apa yang ingin Kirei lakukan.

"Maaf Eren. Tetapi, ada hal yang tak bisa aku diamkan begitu saja." batin Kirei.

×××××××××

Setelah menghabiskan banyak waktu untuk mencari Vito. Akhirnya, Elen bertemu dengannya. Akan tetapi, keadaan Vito sudah berbeda. Virus itu sudah mulai menyebar hingga keseluruh tubuhnya. Namun bukan itu yang membuat Elen terkejut. Sejak awal, ia memang sudah tau jika Vito telah terinfeksi.

Yang membuatnya terkejut adalah Vito masih berusaha mengendalikan dirinya. Ia benar-benar menahan rasa sakit dan memilih untuk tetap diam ditempatnya.

"Vito..."

Vito mengangkat kepalanya dan melirik ke arah Elen dengan ekspresi, seolah-olah ia menyesali sesuatu.

Bad & Crazy School (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang