13 - Two Zero

3.2K 617 12
                                    

Sebanyak apapun aku meminta maaf, tetap saja tidak mengubah perspektif salah di mata orang lain. padahal hanya melakukan kesalahan kecil, tetapi pembahasannya hingga berhari-hari. Manusia memang adalah makhluk ringkih yang terbuat dari sakit hati dan janji yang teringkari.

- B&C -

×××××××××××

Disebuah ruang nan gelap itu, tampak seorang gadis tengah terkurung dalam sebuah aquarium. Aquarium tersebut tampak masih terhubung dengan oksigen, sehingga gadis tersebut masih bertahan hidup.

"Anak ini, aku sudah lama mengincarnya. Jadi, terima kasih."

Gadis yang dimaksud pria berkaca mata, berjas putih, sehingga terlihat seperti seorang peneliti, tak lain adalah Kirant.

"Jangan lukai dia."

"Apa? Dia akan menjadi member berikutnya."

"Terserah..."

"Eren? Apa terjadi sesuatu? Kau tampak tak bersemangat. Apa kalian berteman dengan baik?"

Eren menatap Kirant yang masih tak sadarkan diri dengan wajah serius dan teliti. Hingga wajah yang dilihatnya bukan lagi Kirant tetapi wajah Sella. Seketika ia tampak terkejut dan mengepal erat tangannya.

"Ah, ada tugas untukmu. Sistem sepertinya sangat menyukai kinerjamu."

"Katakan! Kau akan menjadikan Kirant member B-Korvin atau member percobaan berikutnya?"

"Hah? Kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu? Kau harusnya sudah tau, syarat pertama untuk masuk ke member B-KORVIN. Anak itu lemah dan kemampuan bela dirinya masih sangat kurang. Kau pikir, ketua kalian akan setuju?"

"Lalu?"

"Akan aku pikirkan nanti. Lagi pula, pemerintah masih belum bergerak. Jadi, biarkan seperti itu saja dulu."

"Jangan lukai dia, jika terjadi sesuatu padanya, hubungi aku..."

"Hmm! Baiklah..."

Eren berlalu dari sana, meninggalkan Kirant sendiri.

"Anak itu sedikit berubah."

"Tidak, sejak awal, dia masuk ke anggota B-KORVIN karena keadaan yang memaksa ia masuk. Hanya saja, lagi dan lagi. Perasaan menjadi kelemahan mereka."

"Itulah. Dulu hanya Assassin pertama yang berhasil. Mereka benar-benar seperti boneka hidup."

"Biarkan saja lah, anak ini?"

"Btw, apa kita beritahu keluarga Alexander mengenai anak ini?"

"Ah, benar juga. Sebelum uji coba dimulai. Mungkin keluarga Alexander merindukan anak ini."

Namun Eren masih memantau dari jauh sembari menatap keduanya dengan tatapan tajam. Hingga handphone miliknya mulai bergetar.

"Keluar dan tangani anak itu."

"Siapa?"

"Aku tak ingin muncul begitu saja, Eren. Ia menyerang gedung utara."

Bad & Crazy School (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang