25 - Twenty

2.8K 531 16
                                    

"Jika Anda membuat suatu tindakan, Anda menciptakan kebiasaan. Jika Anda menciptakan kebiasaan, Anda menciptakan karakter. Jika Anda membuat karakter, Anda menciptakan takdir."


- Andre Maurois -

×××××××××××××

"My best friend?"

Dia adalah Aiz. Siswi yang pernah dekat dengan Elen. Siswi yang sebenarnya adalah anggota tahun ke-2. Namun bukan anggota resmi. Ia kembali hanya karena perintah dari 2099 untuk mengeliminasi Kirei dari angkatan tahun pertama.

Semua siswa tengah fokus ke arah Sella, Mega dan Laura. Pertengkaran antar mereka memang akan menarik perhatian semua siswa yang berada di sana. Elen yang menyadari celah tersebut seketika tersenyum tipis. Hal itu disadari oleh Kirei, yang seketika melirik ke arah Elen.

Elen kemudian berlalu pergi dari sana. Dalam benaknya, ia menyadari pergerakan seseorang.

Haruskah aku menambah sedikit minyak? pikir Elen

Kirei tak ingin mengikuti Elen, tetapi ia memilih tetap berada lokasi pertengkaran. Karena ia yakin, sesuatu akan terjadi.

Entah apa yang ingin ia lakukan? Tetapi, waktu yang diberikan mungkin sangat singkat. Terget harus bisa terlihat tenang dalam situasi seperti apa pun. pikir Kirei sembari melirik ke sekitarnya.

Tak berselang lama, sebuah pengumuman mulai terdengar, hingga ke seluruh sudut ruang. Seluruh perhatian pun teralihkan ke pengumuman tersebut.

"Siang ini, aku ingin mengatakan sebuah fakta mengenai permainan Sistem. Sebelum itu, aku akan perkenalkan diriku terlebih dahulu. Namaku adalah Arga, 19 tahun. Aku sudah tau siapa targetnya. Namun, Sistem telah mengirim seseorang untuk menemukan target. Sistem hanya akan menjadikan kalian sebagai umpan untuk dieliminasi. Aku tidak ingin kalian terkecoh dan saling membunuh. Percayalah padaku. Hanya ada satu target, yang lain hanyalah siswa biasa. Perjalanan kita masih panjang. Ada angkatan tahun ke-3 yang sedang menunggu kita."

Aiz tampak tak senang, tentu saja hal itu membuat semua siswa akan menyadari permainan tersebut. Rencananya juga akan berubah setelah pengumuman itu. Mau tak mau, Aiz harus segera mengeliminasi Arga di depan semua siswa.

"Ini sedikit mengerikan, tapi rasanya bagus."

"Sudah kuduga, sistem tak ingin kita pulang."

"Tapi sekarang, apa yang harus kita lakukan? Siapa siswa suruhan Sistem itu?"

Para siswa mulai penasaran dengan siswa yang menjadi suruhan Sistem. Mereka kemudian saling tatap, dan berakhir ke arah Mega dan Laura.

Sial! Aku pasti akan menjadi perhatian mereka jika seperti ini. Kirei, kau lumayan juga. pikir Aiz yang sudah sangat kesal.

Sementara itu, Kirei mulai menyadari keberadaan Aiz dilantai 2. Alhasil tatapan keduanya bertemu. Walau begitu, Kirei tak bisa menebak wajah Aiz, karena tertutupi oleh masker dan topi.

"Hah, siapa dia? Apa dia berniat menjadikan aku terget, atau dia menyadarinya?" ucap Kirei

Kirei kemudian berbalik dan menuju ke gedung lain. Tepatnya ke ruang penyiar yang lain.

Setibanya, Kirei langsung masuk ke ruang itu, kemudian ia melihat Arga yang tampak masih berbicara banyak kalimat.

Dia sangat cerewet. Hmm, aku ingin permainan ini tak memakan banyak waktu. Tapi, seseorang lebih dulu memancing keluar pemeran utamanya. Arga ini adalah target yang harus ditiadakan. Jadi tak akan rugi. Tapi dia pasti akan muncul dan mulai bermain denganku, jika ia tau siapa targetnya. pikir Kirei yang sebenarnya sudah mulai kesal.

Bad & Crazy School (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang