06 : Rosa Canina

2.6K 404 14
                                    

“Waktumu terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terjebak oleh dogma, yaitu hidup dengan hasil pemikiran orang lain.”

– Steve Jobs –

×××××××××××

Kirant baru saja kembali setelah membeli beberapa minuman dan cemilan. Saat hendak masuk ke asrama, tiba-tiba saja, lampu di tempat ia berdiri padam.

"Oh! Lampunya padam?"

Kirant menyadari jika seseorang hendak berjalan mendekati dirinya. Dengan cepat, ia berlari masuk untuk menghindari seseorang itu. Saat sedang bersembunyi, seseorang datang dan mengagetkannya.

"Aaaa ...." teriak Kirant

"Ada apa? Kau terlihat ketakutan." tanya Elen heran.

"Ah, aku baik-baik saja. Aku hanya terlalu gelisah akhir-akhir ini." balas Kirant.

Tak berselang lama, handphone Kirant berdering dan Elen sempat melihat siapa nama pemanggil tersebut.

"Angkat saja. Mungkin Dylan ingin mengatakan sesuatu." ucap Elen

"Halo!"

"Ini aku, Dylan. Seseorang mengirim pesan padaku. Kau, kau tau di mana fail itu berada?" ucap Dylan.

Kirant sontak terkejut mendengar perkataan Dylan. Apa maksudnya? pikir Kirant.

"Temui aku jika kau punya waktu." ucap Kirant.

"Baiklah."

"Dylan! Sepertinya, umpan itu berhasil." ucap Elen

"Apa maksudmu?" ucap Kirant

"Xavier telah memulainya. Kau juga harus memulainya. Namun, jika kalian berdua adalah Jade Vine yang asli. Sistem 2099, tak akan tinggal diam. Kesalahan kecil saja dalam permainan ini, akan berakhir dengan kematian." jelas Elen

"Aku punya rencana. Aku yakin, Xavier bukanlah Jade Vine. Dia kakakku yang baik. Dia tidak akan menjadi tangan kanan sistem dan membunuh banyak orang." jelas Kirant

"Turunkan ekspetasi dan harapanmu. Kau akan sangat terluka nantinya." ucap Elen lalu beranjak pergi.

Kirant terus menatap punggung Elen hingga menghilang dari pandangannya. Terlihat jelas, kegelisahan dari raut wajahnya.

"Apa ini akan berakhir sesuai dugaanku? Jika itu benar, aku harap, kakakku akan tetap kembali dengan selamat." ucap Kirant

××××××××××××

Keesokan harinya, Xavier dan Regis berkumpul bersama seperti biasanya. Tak terlihat tertekan lagi.

"Maaf, aku membuat kegaduhan kemarin." ucap Xavier

"Akhir-akhir ini, kau lebih banyak meminta maaf. Tidak seperti Xavier yang aku kenal." ucap Regis

"Apa kau percaya jika aku adalah Jade Vine?" tanya Xavier

"Tentu. Kenapa tidak? Jika kau ingin mengatakan sesuatu, katakan saja padaku." balas Regis sembari merenggangkan dasinya.

"Aku hanya mencemaskan adikku. Dia sangat percaya padaku. Tapi sekarang, aku mungkin akan mengkhianati kepercayaannya." ucap Xavier

"Kau sebaiknya jujur padanya. Aku pernah menyesali hal itu." ucap Regis kemudian membaringkan badannya, di atas sofa.

"Maksudmu?" tanya Xavier

"Aku juga memiliki seorang adik perempuan. Dia seusia dengan adikmu. Jika masih hidup, dia mungkin sudah bergabung dengan angkatan tahun pertama. Tapi, itu hanya harapanku saja. Aku gagal melindunginya saat eksperimen itu berlangsung. Pemerintah bahkan menguburkannya tanpa memberitahukanku." jelas Regis.

Bad & Crazy School (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang