20 - Two Zero

3.2K 627 44
                                    

"Pengorbanan adalah meninggalkan kebaikan kecil untuk mencapai kebaikan yang lebih besar."

- Mario Teguh -

××××××××××

Disebuah ruang gelap, seorang siswi tengah tergantung dengan tubuhnya yang penuh dengan memar. Langkah kaki terdengar semakin dekat, membuat ia perlahan membuka kedua matanya.

"Aku sudah mendapatkannya, aku menyimpan fail itu dengan kode yang hanya kau yang tau."

"Eren! Mereka mungkin akan datang mencariku."

"Aku sudah tau, sisa 15 anggota yang tersisa. Sisa poin milikku hanya mampu membantu 1 orang saja."

"Akan aku lakukan."

"Terdengar menenangkan. Aku akan membantu mereka untuk yang terakhir kalinya. Aku pergi."

Langkah Eren terhenti ketika mendengar suara serak tangisan Kirant. Ia kemudian berbalik dan mendekati Kirant. Perlahan mengelus kepala Kirant yang tengah tertunduk.

"Kenapa kau menangis?"

"Sisa 15 orang lagi, Eren! Tidak bisakah kau berpamitan dengan mereka? Mereka semua harus tau apa yang telah kau lakukan."

"Apa yang aku lakukan tetaplah salah Kirant."

"Setidaknya pamitanlah pada Sella."

Eren terdiam menunduk dihadapan Kirant, kemudian ia berbalik pergi.

"Apa yang terjadi diluar sana?"

"Aku, aku telah membunuh ayah Sella."

Kirant membulatkan matanya tak percaya.

"Itulah perintah terakhir yang aku terima. Jadi, bagaimana bisa aku berpamitan padanya?"

"Eren!"

"Aku titip salam pada mereka semua Kirant. Selamat tinggal!"

Pertemuan Eren dan Kirant pasti telah direncanakan. Namun apa yang direncanakan Kirant dan Eren? Lalu apa yang telah terjadi pada Kirant?

Tak berselang lama, sekelompok orang tiba di ruang itu. Mereka langsung memotong tali dan membuat Kirant terjatuh dari atas.

"Astt!" ringis Kirant

"Bagaimana? Ingin melarikan diri lagi?"

"Ayah!"

"Kau bukan putriku lagi, ayahmu sudah mati. Harusnya aku tak pernah mengangkatmu menjadi putriku. Kau dan ayahmu itu sangat merepotkan. Beri dia pelajaran!"

Kirant lalu mendapat pukulan hingga tendangan yang sangat kuat, bahkan ia sampai memuntahkan darah.

"Cukup!"

Pria yang Kirant panggil ayah itu, tak lain adalah Alexander itu sendiri. Ayah angkat Kirant setelah ibu dan ayahnya dianggap sebagai pembelot dan dihukum mati. Alex lalu menarik rambut Kirant dan menyeretnya keluar menuju ke tempat lain.

"Tolong! Sa-sakit!"

Alex tak peduli dengan tangisan dan ringisan Kirant. Ia terus menyeret Kirant bahkan mendorongnya. Membuat Kirant terguling-guling dari tangga pertama atas ke bawah.

Alex kembali menginjak kepala Kirant, membuat Kirant tak berdaya.

"Kau benar-benar merepotkan. Aku bahkan menghabiskan banyak uang untuk mencarimu."

"Aku-,"

"Apa? Kau melarikan diri disaat aku sudah mempersiapkan pernikahan kita. Kenapa? Kenapa kau malah mempermalukanku? Aku bahkan membesarkanmu dengan sangat baik. Apapun yang kau inginkan pasti akan aku berikan."

Bad & Crazy School (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang