10 : Tagetes erecta

2.1K 396 17
                                    

“Kamu akan menemukan kedamaian bukan dengan mencoba keluar dari masalahmu, tetapi dengan menghadapinya dengan berani. Anda akan menemukan kedamaian bukan dalam penyangkalan, tetapi dalam kemenangan. "

- J. Donald Walters -

××××××××××××

Kirei dan Miyazaki mengajak Elen bertemu disalah satu tempat karaoke. Namun Miyazaki mulai menyerah dan menaruh mic ke meja. Ia cukup frustasi melihat Kirei dan Elen yang hanya menatap dirinya yang terus bernyanyi.

Padahal aku meminta Kirei untuk bertemu dengan Elen agar bisa membahas sesuatu. pikir Miyazaki.

"Huftt, tidak bisakah kalian membicarakan hal penting sekarang? Aku memanggil kalian untuk membahas itu." ucap Miyazaki

"Apa?" tanya Elen

"Astaga, entah aku membayangkan jika suatu hari nanti kalian menikah dan memiliki masalah keluarga, bukannya masalah selesai, yang ada kalian harus membangun rumah baru setiap harinya." gumam Miyazaki

"Aneh sekali, bagaimana kau bisa meramal kehidupan masa depan orang lain? Sementara kau sendiri juga tak tau, apa yang akan terjadi padamu ke depannya." balas Kirei

Benar-benar tak bisa diajak becanda. Jadi begini rasanya ketika mengajak batu tulis dan batu nisan bertemu. pikir Miyazaki sembari mendengus kesal.

"Memang kau ingin membahas apa?" ucap Elen

"Mengenai sistem. Jujur, walau aku pernah bergabung dengan organisasi sebelumnya. Tapi tak ada satu pun yang membahas dan mungkin mereka tidak tau apa pun tentang sistem. Aku ingin tau, sebenarnya Jade Vine itu ... Apa bisa kita manfaatkan untuk menemukan sistem?" tanya Miyazaki

"Tentu. Jade Vine terhubung dengan Fail itu." ucap Elen

"Fail? Maksudmu, kita harus menemukan Jade Vine untuk menemukan Fail itu?" ucap Kirei

"Tidak, bahkan jika Fail itu telah ditemukan. Kirei, aku tau kau mengincar 2099. Walau aku tak tau, sebenarnya tujuanmu menemukan 2099 itu." ucap Elen

"Dia adalah ayahku. 2099 adalah ayahku." ucap Kirei

Miyazaki sontak menyemburkan air dalam mulutnya saat mendengar pernyataan Kirei. Sementara Elen sampai tertegun sejenak mendengar hal itu.

"Ayahmu?" kompak Elen dan Miyazaki.

"Hmm. Ayahku, entah apa tujuan ia melakukan semua ini. Aku tak peduli dengan semua orang yang telah menjadi korbannya. Namun, ceritanya berbeda ketika ia mengorbankan kakakku. Satu-satunya orang yang melindungiku, setelah ibuku tewas karena tuduhan palsu yang ditujukan padanya." jelas Kirei

Kirei ingat saat ia masih berumur 5 tahun. Saat itu, ia sama sekali tak tau apa pun. Yang ia tau, hari di mana hujan deras turun dan mengguyur tubuhnya, adalah hari pemakaman sang ibu yang ia temukan tewas tergeletak dilantai saat ia terbangun di malam hari.

Hari-harinya pun ia habiskan bersama dengan sang kakak setelah itu. Namun hanya berselang 5 hari setelah pemakaman sang ibu. Kirei yang masih tertidur pulas, terbangun saat sang kakak mengangkatnya keluar.

"Kakak?"

"Maaf, aku membangunkanmu ya."

"Darah? Kakak terluka?"

"Aku baik-baik saja Kirei."

Sang kakak memasukan Kirei ke sebuah lemari kecil tempat ia menyimpan senjata.

"Jangan keluar, apa pun yang akan kau dengar. Kau mengerti?"

Saat pintu lemari tertutup, Kirei hanya mendengar suara ledakan kecil dari dalam lemari. Ia merasa takut, tetapi hanya bisa diam di dalam lemari tersebut. Hingga tak berselang lama, seseorang membuka pintu lemari itu.

Bad & Crazy School (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang