13 : Nelumbo Nucifera

2K 411 55
                                    

'Semua orang berpikir untuk mengubah dunia, tetapi tidak ada yang berpikir untuk mengubah dirinya sendiri."

- Leo Tolstoy -

×××××××××××

Elen menatap datar sosok dari balik topeng itu. Setelah Elen menarik topeng dan topi yang dikenakan Jade Vine, rambut panjang yang tadinya tersembunyi, perlahan terurai ke bawah.

"Oh, penyamaran yang mengejutkan." ucap Elen

Elen seketika membulatkan matanya, saat melihat sosok pria paru baya yang sedang terduduk dikursi roda. Pria paru baya itu bahkan telah berlumuran darah.

"Kakek?" ucap Elen

Sosok Jade Vine tersebut tertawa lepas melihat pria paru baya itu.

"Laura! Bukankah ini sudah melewati batas?" ucap Elen dengan nada mengintimidasi.

Sosok dibalik Jade Vine tersebut, tak lain adalah Laura. Siswi angkatan tahun pertama yang jarang tersorot oleh siswa lain.

"Heh? Hahaha, luar biasa. Aku sangat kagum padamu Elen. Sudah berapa tahun kau menahan tangismu? Aku saja tak bisa melakukannya. Jika ingin menangis, aku akan benar-benar menangis. Sehari saja menahan tangis, rasanya sangat menyesakkan." ucap Laura

Elen masih terdiam dan menatap datar Laura.

"Apa aku harus membunuh adikmu juga? Kakek dan nenek dari ayahmu, nenek dari ibumu, ibumu, rekan setimmu, orang-orang yang berpihak padamu, teman yang dekat denganmu, dan sekarang kakek dari ibumu. Hebat, kau ini manusia atau monster? Wah! Benar-benar menakjubkan." decak kesal Laura

"Apa bedanya denganmu? Kau juga sama kan?" balas Elen

"Yah, kita memang terlahir untuk diasingkan. Sejak awal tubuhku ini memang sudah mati. Apa pun yang kulakukan juga sudah tak terasa apa-apa." ucap Laura yang tiba-tiba mengubah ekspresinya, menjadi sendu.

"Itulah kenapa dengan mudahnya kau menghabisi Regis. Kakak kandungmu sendiri." ucap Elen

Laura menatap Elen dengan tatapan tajam. Seolah ia tak suka dengan perkataan Elen.

"Aku tak punya hubungan apa pun dengannya. Dia bukan kakakku." gertak Laura

"Sama seperti kau membunuh ibu dan ayahmu. Membunuh tim alpha, rekan se-timmu, mereka yang berada dikelas yang sama denganmu, sekarang kakakmu sendiri. Bukannya tak tau, kau membual dengan membohongi dirimu sendiri agar tak menyesali perbuatanmu. Begitulah keseharian seekor singa. Singa yang bermain sirkus untuk menghibur tuannya." cetus Elen.

"Kau tau apa tentang itu Elen? Kau tau apa? Tak ada yang lebih mengerikan, dibandingkan kau melihat mereka untuk terakhir kalinya ditangan orang lain. Setidaknya, aku bersama mereka sebelum ajal mereka tiba. Bagaimana? Hah, kau mana mengerti. Tidak, kau juga melakukan hal yang sama. Bahkan lebih kejam dariku. Yah, anak 5 tahun menjadi kapten untuk tima alpha K1, dan berhasil menggagalkan kudeta dan membantai seluruh orang yang terlibat, termasuk 20 sahabatnya, 9 teman eksperimen terdekatnya dan 9 anggota keluarganya. Bagaimana? Lucu sekali, semua orang menganggap kau menggunakan nomor tahanan 2099, agar mudah mengingat ilmuwan itu. Padahal, kau hanya sedang mengenang mereka semua." jelas Laura.

"Yang kau katakan mengenai anak 5 tahun itu, itu hanya rumor belaka Laura. Itu rumor yang sengaja di buat oleh ilmuwan itu, untuk menjatuhkan rencana ayahku. Sayang, ayahku tak sebodoh itu. Aku memang ikut serta dalam kudeta, tapi anak seumuran itu, mana bisa membantai banyak orang sendiri? Kalian yang percaya, hah astaga. Kebodohan kalian terlalu mencolok. Dan 2099 itu ...." ucap Elen

"Benar Elen, aku juga berpikir hal yang sama. 2099 adalah kode pak tua itu. Jika bukan karena cip dibelakang leherku, aku mungkin akan berada dibelakangmu. Aku memang membunuh Regis. Dia memang kakakku. Semua yang kubunuh, aku selalu mengucapkan kata 'maaf' sebelum mengakhiri hidup mereka. Karena aku bisa pastikan, mereka tak akan merasa sakit berlebih sebelum menutup mata mereka." ucap Laura

Bad & Crazy School (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang