Season 00:02 - The Mirror

4.4K 730 3
                                    

"Dua puluh tahun dari sekarang, kamu akan lebih menyesalkan hal-hal yang tidak kamu kerjakan daripada yang sudah kamu lakukan."

- Mark Twain -

××××××××

Aku-, aku sebenarnya mulai mengerti akan arti dari perasaan itu sendiri. Setiap hari, pertanyaan demi pertanyaan muncul dari benakku. Mengapa? Kenapa? Bagaimana? Harus seperti apa? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang membuatku terus mencari jawabannya.

Walau begitu, diriku yang dulu terus saja mencegahku untuk mengartikannya lebih dalam lagi. Aku yang dulu sudah mengerti akan luka yang sulit untuk disembuhkan.

Sehingga, sampai hari ini, aku mengerti akan perasaan itu. Tetapi, tak tau harus bagaimana dengan perasaan itu. Aku tak tau harus bagaimana untuk mengekspresikannya. Menunjukkannya pada orang lain.

Aku yang dulu, terus berbisik agar aku hanya tau artinya, dan memintaku untuk tak mencoba mencari tau rasanya. Dan pada akhirnya, aku terbiasa memanipulasi pemikiran orang tentangku, dan mungkin juga perasaan mereka, bahkan mungkin perasaanku sendiri.

Bisikan itu mengatakan padaku, jika aku dilahirkan bukan untuk memenuhi ekspetasi atau pun keinginan orang lain. Aku hanya peduli pada diriku sendiri, waktu yang aku habiskan hanya untuk diriku sendiri, semuanya hanya untuk diriku sendiri.

Termasuk menemukan orang yang tepat untuk berteman, dan menjalin ikatan seperti apa pun itu. Semua hanya untuk diriku sendiri. Karena tanggung jawab terbesarku adalah tentang kehidupanku sendiri.

Jadi, yang ingin pergi, pergilah. Dan yang ingin menjalin hubungan denganku, datanglah dan jalinlah ikatan itu denganku. Namun, bukan berarti, kau berhak mengetahui apa pun tentangku lebih, tanpa seizin dariku. Begitu pun sebaliknya, kau tak punya tanggung jawab atas kehidupanku dan begitupun denganku tentangmu.

Terlihat bertingkah masa bodoh bukan berarti aku tak memperhatikan. Umumnya manusia memang seperti itu, akan percaya dengan apa yang mereka lihat. Lalu menilai sesuka hati mereka tanpa tau dan mencari tau.

Itulah kenapa, rasa iri akan kehidupan orang lain begitu membakar dalam diri mereka. Hingga rasa panasnya terasa seperti kebencian dan keinginan untuk menjadi seperti orang lain.

Namun pada akhirnya, aku menyadari satu hal. Jika aku hanya mempelajari bagaimana menjadi kuat sendirian. Menjadi kuat hanya untuk diriku sendiri, agar aku tetap bertahan dari kisah kehidupan yang telah dilukiskan untukku. Bertahan dari semua omong kosong, yang di ucapkan oleh mereka, yang tak mengerti akan perasaan orang lain.

×××××××××××

Setelah ujian akhir semester 1, ada banyak hal yang terjadi. Mulai dari munculnya beberapa karakter baru, hingga berkembangnya ikatan antara satu siswa dengan siswa lainnya. Ditambah lagi dengan pergerakan mereka yang begitu cepat.

Eren membuat pernyataan, jika point Vito berada ditangannya. Ia membuat kesepakatan dengan Elen untuk memberikannya akses membuka point Vito. Akan tetapi, kenyataannya Point Vito tak berada ditangan Elen. Hal itu sukses mengejutkan Eren, dan beberapa anggota yang dekat dengannya.

Eren punya tujuan tersendiri dengan hal itu, yakni akan menggunakan Elen sebagian royal flushnya secara rahasia. Sehingga, ia membiarkan dirinya menjadi pusat perhatian dan kewaspadaan musuhnya. Akan tetapi, semua rencana itu, seolah hancur seketika.

Eren juga berniat menjadikan Sella dan Kirei sebagai Royal Flush dalam hal pertarungan. Dan Kirant hingga Michael sebagai Royal Flush dalam hal manipulasi dan strategi permainan.

Sementara Elen, memiliki keinginan untuk tak menonjol sama sekali. Walau berdalih jika semua yang ia lakukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi jelas jika Elen sebenarnya tak tinggal diam jika angkatannya akan kalah oleh siapa pun. Itu karena, Elen bisa saja dalam masalah, jika ia berada di bawah kendali anggota Black Uniform.

Sementara Ao hingga mata-mata sistem terkejut akan hal itu. Apalagi, bukti nyata mengenai point Vito sudah berada ditangan Eren. Namun nyatanya, Point Vito menghilang begitu saja. Entah siapa yang telah bekerja sama dengan Vito dan apa tujuannya.

Sementara Kirant hanya bisa terdiam dan sedikit terkejut akan hal itu. Itu karena dugaannya yang mengarah pada Elen. Tetapi, nyatanya point itu malah ada ditangan Eren. Ditambah lagi, ia yang sempat kehilangan jam yang berisi point miliknya, saat menjalankan misi.

Lalu, kemana Point Vito berada? Apakah ada seseorang yang lagi-lagi ingin bermain secara diam-diam, dan berkeinginan mengambil alih kendali angkatan tahun pertama?

×××××××××××

Aku melepas kupu-kupu terindah yang kumiliki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melepas kupu-kupu terindah yang kumiliki.
Mereka bisa jadi teman dan juga musuhmu. Semakin menarik, maka semakin berbahaya pula ia.

-2099-

-2099-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bad & Crazy School (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang