12 - Two Zero

3.1K 639 31
                                    

Sampai kamu menyadari betapa mudahnya pikiranmu dimanipulasi, kamu tetap menjadi boneka permainan orang lain.

-- Evita Ochel --

××××××××××

Semua siswa tengah berkumpul didalam gedung EX.13 π. Gedung yang membuat Sella curiga akan terjadi sesuatu. Ditambah lagi, ekspresi tak menyenangkan telah ditunjukkan anggota tahun ke-2 kepada anggota tahun pertama.

"Sella!" ucap Leo

"Ada apa? Kau terlihat pucat." tanya Sella

"Aku baik-baik saja. Bisakah kau membawa adikku ke alamat itu?"

"Alamat?"

"Aku menulis alamat itu di dalam surat yang aku letakkan di kamarku. Hanya satu kesempatan itu yang aku miliki, Sel!"

"Kau aneh sekali. Baiklah, serahkan padaku." balas Sella

Leo menatap wajah Sella yang tersenyum hangat padanya. Namun, ada keresahan dibalik wajah yang ia tunjukkan.

"Woi! Kalian? Malam ini adalah malam orientasi kalian. Hanya malam ini!" teriak seorang siswa

"Apa-apaan sih dia?"

"Manusia aneh."

"Dia lebih menyebalkan."

Semua terkejut dengan pernyataan itu. Jadwal yang ditentukan oleh sistem berubah secara tiba-tiba.

"Bukankah, ada 2 hari?"

"Ya, aku pikir juga begitu."

"Aneh, entah kenapa aturan yang aku dengar, berbeda dengan aturan saat aku sudah resmi di sini?"

Bisik-bisik ditengah angkatan tahun pertama, membuat Sella mulai berpikir. Ia berbalik menatap Bayu yang tampak tenang. Kemudian ia berbalik menatap Cika sesuai keinginan Elen yang meminta bantuan padanya untuk mengawasi Cika.

"Sella!"

"Hmm?"

Sella terheran dengan wajah sedih yang ditunjukkan oleh Leon.

"Apa kau bisa memaafkan apa yang akan terjadi nanti?"

"Apa maksudmu?"

"Kita adalah teman masa kecil kan? Aku, kau dan Eren. Apa kau percaya dengan hubungan persahabatan kita?"

"Huftt, kau ini aneh sekali. Kau itu sudah seperti kakakku sendiri. Begitu pun dengan Eren. Selama ini, ketika ada masalah yang terjadi padaku, kalian berdualah yang muncul pertama kali. Walau begitu, awalnya aku sangat membenci kalian karena kejadian dulu."

"Aku senang, kau sudah berpikir seperti itu pada kami. Hmm, aku titip adikku ya..."

Leon mengelus kepala Sella lalu berjalan berlalu meninggalkan Sella.

"Ada apa dengannya? Eren juga kemana ya. Hah, aku tak bisa berpikir jauh karena aku harus mengawasi pergerakan seseorang. Tapi, Elen itu, semoga saja, ia baik-baik saja." gumam Sella

Disisi lain, Michael, Vettel dan Elen kembali ke ruang tempat mereka akan memecah masalah tersebut. Vettel memasang semua foto yang di ambil oleh Elen tadi.

Sementara Elen, mulai mengoles obat pada luka di tubuh dan wajahnya. Begitu pun dengan Michael.

"Kirei pergi?"

"Tentu saja, ia hanya membantu menangani dari impostor saja."

"Aku tidak percaya, kalian ini saudara kembar rupanya."

Bad & Crazy School (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang