51 || Hancur

18.7K 1K 35
                                    

"Gue benci sama perasaan gue yang dengan mudahnya jatuh cinta sama cowok brengsek kayak lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue benci sama perasaan gue yang dengan mudahnya jatuh cinta sama cowok brengsek kayak lo."

Haii

Happy reading cantik<3

---||---

"Udah bangun?" Rakael menghampiri Chika yang barusan bangun. Cowok itu membawakan satu gelas berisikan coklat panas yang ia buatkan buat gadis dingin itu.

"Minum."

Chika mengalihkan pandangannya, ia sudah menduga bahwa tempat ini adalah milik Rakael.

"Kenapa lo bawah gue kesini?" tanyanya menatap tak suka kepada Rakael.

Rakael berdecak, "Kalo bukan kesini, mau kemana hm?" Rakael menaikkan satu alisnya.

"Gue mau pulang." Chika menyingkap selimut, namun di detik berikutnya ia dibuat kaget karena pakaiannya yang sudah terganti.

"Rakael lo─"

"Emosi gue yang semalem belum reda, jadi mancing gue buat marah lagi, bisa?" sela Rakael menatap Chika tajam.

"Ck, terus lo pikir gue peduli? Gak sama sekali!"

Chika mengambil sepatunya, langkahnya menuju pintu kamar tersebut. Namun sayang tubuhnya kembali tertarik kebelakang.

"Bisa gak sih jangan ngebantah? Harusnya lo berterima kasih, karena gue udah bawa lo kesini." desis Rakael menahan tangan Chika.

Bukannya merasa takut, Chika malah memutar bola matanya jengah. Ia sudah terlalu muak melihat cowok didepannya ini.

"Yang nyuruh lo bawa gue kesini siapa? Denger ya, gue sama lo gak saling kenal. Jadi stop bertingkah kayak lo tau gue siapa."

"CHIA!"

"STOP MANGGIL GUE DENGAN NAMA ITU!" tekan Chika marah. Rakael menghela nafasnya untuk meredam emosi yang bisa-bisanya lepas kontrol membentak Chika.

"Sampai kapan? Sampai kapan lo kayak gini?" Rakael menatap frustasi gadis yang didepannya.

"Apa yang harus gue lakuin biar lo gak kayak gini lagi? Ini udah terlalu lama."

Rakael menggenggam tangan Chika, "Kasih tau gue, gue harus ngapain biar lo gak giniin gue terus." lanjutnya, kali ini nada suaranya tidak sedatar dan se-emosi tadi.

Chika menghempaskan tangannya, ia tidak ingin berlama-lama ditempat Rakael.

"Nama gue Chika! Bukan Chia! Chia udah lama mati." sarkas Chika.

Iya, dia Chika. Gadis yang menyukai Rakael saat mereka duduk dibangku SMP. Chika selalu mengungkapkan perasaannya terhadap Rakael, namun Rakael tidak pernah meliriknya. Hingga Chika menyerah, ada secuil rasa yang berbeda dalam hati cowok itu.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang