52 || Hal aneh

13.2K 902 85
                                    

Haii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii

Happy reading cantik<3

----||----

Sudah tiga hari ini, Keyhsa memulai harinya dengan rasa tak percaya diri. Gadis itu lebih cenderung menutup dirinya yang sekarang, bahkan di rumah pun Keysha terkesan menghindari orang-orang yang berada di rumahnya.

Setiap selesai makan bersama Safina dan Rakael, Keysha langsung berpamitan ke kamarnya dengan alasan ada tugas sekolah yang belum ia selesaikan.

Hal itu justru membuat Safina heran sekaligus bertanya-tanya apa yang terjadi kepada anak gadisnya jtu. Hal yang tak wajar baginya melihat tingkah Keysha yang seperti sekarang.

"Keysha?" seru Alika memanggil Keysha yang barus saja memasuki kelas.

"Alika..."

Alika mengernyit melihat wajah Keysha yang terlihat memucat di pagi hari seperti ini.

"Lo sakit?"

"Gak." jawab Keysha duduk ditempatnya.

"Tapi muka lo pucet, gak make up?"

"Gue baik-baik aja, Al." ujar Keysha tersenyum tipis meyakinkan Alika.

Alika manggut-manggut, seraya menaruh tas ransel nya di atas meja. Tidak ada lagi yang membuka suara, Keysha sibuk berdiam diri sedangkan Alika sibuk dengan bayi Pou-nya.

Keysha menghembuskan nafas beratnya. Sungguh bayang-bayang ketika ia terbangun bersama Gavin disampingnya kala itu benar-benar mengubah semuanya yang ada pada dirinya.

Rasanya Keysha hanya ingin mengurung dirinya dan menangis menyesali perbuatannya. Meski bisa dibilang tak disengaja, tapi Keysha tidak sanggup menerima kenyataan bahwa dirinya tak lagi memiliki mahkota berharganya.

"Keysha!" panggil Chika kesekian kalinya membuat Keysha tersentak kaget dan langsung menoleh kearah Chika.

"Lo ken─" ucapan Chika terputus saat suara bu Ambar menggema dalam kelas yang senyap.

"Keysha, keluar dari kelas saya sekarang!" hardik bu Ambar, ini pertama kalinya wali kelasnya itu menegur sekaligus menyuruh Keysha keluar dari kelas saat jam pelajaran berlangsung.

Keysha berdiri, mengucapkan maafnya lalu keluar kelas sama seperti perintah bu Ambar. Mungkin akibat memikirkan masalah yang sedang ia hadapi sekarang membuat Keysha tak fokus jika bu Ambar sudah berada kelasnya yang memang sudah jam pertama.

Disinilah Keysha berada, ia memilih ke tempat biasa yang sering ia datangi bersama Zean. Berbicara tentang Zean, Keysha merindukan sahabatnya itu. Tentu saja, Keysha belum melupakan perihal surat tersebut.

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang