57 || Selamat jalan sang pemenang

14.8K 1.2K 188
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii

Happy reading cantik<3

---||---

"Jadi lo udah baikan sama Chika, Kel?" Gidar bertanya sambil membuka botol air mineralnya. Saat ini kelima inti Xabarca itu tengah berada di lapangan selesai latihan basket.

"Tau dari mana lo?" Rakael menaikkan satu alisnya.

"Kemarin gue gak sengaja liat lo anterin Chika pulang dari rumah sakit." jawab Gidar seadanya.

"Perkara anterin lo kata udah baikan, Dar? Lo kaya gak tau Rakael aja." timpal Ragil memukul belakang kepala Gidar.

"Ya siapa tau aja. Lagian kenapa sih lo berdua sampe kaya gitu marahan nya? Muka Chika kalo ketemu lo langsung bete."

"Kepo lo. Urusin tuh hidup lo yang gitu-gitu aja." dumel Zelfan yang sudah tahu jelas apa permasalahan Rakael dengan Chika.

"Hidup-hidup gue, masalah buat lo?" sengit Gidar.

"Gak masalah sih, tapi gue muak liatnya." ujar Zelfan dengan sangat enteng.

"Mulut lo! Ini lama-lama lo makin mirip Kael tau gak? Ngomongnya gak mikirin perasaan orang."

"Yang Zelfan bilang juga ada bener nya, Dar." ujar Gavin terkekeh kecil.

"Gavin?" panggil Rissa berdiri didepan tubuh Gavin.

"Kenapa ya?" bukan suara Gavin, melainkan suara Ragil.

"Gavin, boleh ngomong bentar gak?" tanya Rissa berharap.

"Biji matamu dimana sayang hah? Lo gak liat kita lagi latihan?" desis Gidar membuat Gavin, Rakael, Zelfan dan Ragil menahan tawa mereka.

"Gue gak ngomong sama lo!" decak Rissa menatap Gidar tajam.

"Punya mulut ya kali gak ngomong, ya gak?"

Garis Takdir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang