semakin jauh

136 23 2
                                    

"boss loe mau kemana?" Andi memperhatikan penampilan jazz dari atas hingga bawah jangan lupakan mulutnya yang menganga karena terheran-heran, karena pada umumnya dihari weekend seperti ini jazz akan bergelut dengan selimutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"boss loe mau kemana?" Andi memperhatikan penampilan jazz dari atas hingga bawah jangan lupakan mulutnya yang menganga karena terheran-heran, karena pada umumnya dihari weekend seperti ini jazz akan bergelut dengan selimutnya. Sedangkan ini pagi-pagi sahabatnya itu sudah sangat rapi, layaknya remaja yang punya pasangan saja.

"Biasa aja dong ngelihatnya kayak nggak pernah lihat cowok ganteng aja" dengan gaya tengilnya jazz menyugar rambutnya kebelakang.

"Mau kencan sama Vyo ya?" Andi mengejek dengan menaik-turunkan kedua alisnya dan jangan lupakan senyumnya yang membuat jazz ingin sekali menjitak kepala anak itu.

"Bachot" ucap jazz sembari menggerakkan kedua tangannya membentuk sebuah pelangi.

"Gue pulang sendiri aja deh jazz" Vyona yang baru saja keluar dari kamar berucap sembari memakai Hoodie milik jazz "ehh iya hoodienya gue bawa dulu, gue balikin kalau udah gue cuci ya"

"Santai aja. Lagian loe punya uang mau pulang sendiri?"

"Ya Loe tinggal kasih gue lah, besok gue ganti"

"Ck, nggak usah. Udah ayo gue anter aja" ucapnya sembari berjalan mendahului Vyona.

"Biasa pak boss emang orangnya kayak gitu, tapi baik kok aslinya"

"Diem gue nggak nanya" ketus Vyona sembari berlari menyusul jazz yang telah dulu meninggalkan dirinya.

"Buset. Sama-sama galak, cucok nih kalau pacaran. Yes akhirnya temen gue akan segera melepas masa jomblonya, yihaaa" Andi melompat dengan girangnya, sungguh dia sangat mendukung jika jazz bersama dengan vyona.

Setelah selesai berjingkrak-jingkrak layaknya orang yang tengah kesurupan reog, Andi segera mengambil ponselnya untuk segera menghubungi Rafa.

"Hmtt" suara deheman di seberang sana terderdengar jelas sangat malas-malasan, mungkin saja sekarang Rafa masih tidur.

"Loe dimana?"

"AnjiNg ya dirumah lah, loe ngapain telfon gue pagi-pagi ganggu aja"

"Anjir kita kemarin nggak nongkrong kenapa bisa loe bangkong gini sih"

"Gue tadi malam nge-game Ama si boss sampai subuh tadi"

"Wadidaw, kenapa nggak ada yang ngajakin gue. Emang bener-bener sialan loe pada"

"Siapa suruh jam 10 loe udah molor"

"Ya bangunin kek"

"Ogah loe tidurnya kayak kebo. Udah ahh ganggu aja loe, gue mau tidur juga, bye"

Sambungan telfonnya bersama Rafa terputus begitu saja karena Rafa mematikannya secara sepihak. Sedangkan Andi hanya dapat misuh-misuh dan mengapsen seluruh isi kebun binatang, padahal tadi tujuannya menelfon Rafa untuk membahas jazz dan juga Vyona.

Vyona ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang