"makin kesini aku makin nggak paham sama kamu, rel"
"Cukup, makin kesini aku juga makin muak sama kamu V"
"Kamu muak sama aku!"
"Ya aku muak sama kamu. Kamu yang selalu seenaknya, kamu yang bar-bar. Semua sikap kamu aku benci V, mulai sekarang aku...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"keluar sana" ucap Vyona sembari mendorong tubuh Jazz agar segera meninggalkan kamarnya.
"Kamu ngusir aku?"
"Aku mau mandi Jazz, kemarin kan kamu janji mau ngajak aku ke kebun teh"
"Tapikan kamu masih sakit"
"Aku udah sembuh. Udah keluar sana"
Dengan terpaksa Jazz hanya bisa Menuruti keinginan Vyona, dari pada gadis itu mengomel.
Setelah Jazz keluar, Vyona segera melesat menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
"Masih cantik kok, walaupun agak kucel" gumam Vyona sembari mematut dirinya di depan cermin wastafel. "Anaknya papa Agra jelas cantiklah"
Setelah selesai mematut dirinya di depan cermin, Vyona segera membuka semua pakaiannya dan membasahi badannya dengan air, Ia harus cepat-cepat karena tak ingin jika Jazz menunggunya terlalu lama.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Boss loe mau kemana?" Tanya Andi yang melihat Jazz sudah terlihat rapi dengan jaket yang membalut tubuhnya.
"Kebun teh"
"Ngapain?"
"Queen pengen lihat kebun teh"
"Emang udah sembuh si Vyo"
"Udah mendingan"
"Ikut gue" ucap Riri sembari menarik kerah baju Andi, hingga membuat cowok itu hampir saja tercekik.
"Ri loe gila ya. Gue bisa mati ini"
"Makanya buruan bangun, ikut gue"
"Mau kemana?"
"Jalan keluar. Temen-temen pada keluar, ya kali kita cuma diem disini"
"Iya juga sih. Yaudah ayo" ucap Andi sembari merapikan kaosnya. "Gue pergi dulu boss"
"Emt"
Tak lama setelah kepergian Andi dan juga Riri, Vyona juga sudah tampak selesai bersiap.
