harum manis

49 13 1
                                    

Jam menunjukkan pukul 16

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jam menunjukkan pukul 16.00 Jazz dan teman-temannya baru saja selesai melakukan pekerjaannya memodifikasi motor milik salah satu teman Eric.

"Akhirnya kelar, cuan pun segera ku kantongi" ucap Eric sembari merenggangkan otot-ototnya.

"Jangan lupa bagi kita-kita, nyet" protes Agam.

"Iye, bawel loe"

Sementara itu Jazz hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah teman-temannya. Eric, Agam, dan si kembar memang sering melakukan pekerjaan sampingan seperti ini untuk menambah-nambah uang jajan, mereka tidak mau membebani kedua orangtuanya karena ke empat anak itu terlahir dari keluarga yang sederhana. Berbeda dengan Jazz, Rafa, dan juga Andi yang notabene adalah anak pengusaha sukses.

"Makasih boss udah bantuin" ucap Agam sembari tersenyum.

"Sama-sama"

"Loe jadi ikut balapan nanti malam Al?"

"Loe nanya siapa, Bang? Bang Aldo, apa Bang Aldi!" Seru Azam ketika Abangnya bertanya tapi penuh ketidak jelasan.

"Aldo"

"Jadi, gue butuh duitnya brow"

"Buat apaan?"

"Kan loe tau kemarin gue nggak sengaja mecahin hpnya si kunyuk" jawab Aldo sembari melirik kembarannya yang sedang mengobrol dengan Rafa.

"Ahaha, mampus loe. Makannya jangan banyak tingkah, untung tuh kembaran loe sabar orangnya" seru Eric sembari tersenyum mengejek. Ya seperti inilah definisi teman kurang ajar, temen senang ikut senang, giliran temen susah malah semakin senang.

"Anak babi" kesal Aldo sembari melempar kain lap kotor penuh oli tepat ke wajah Eric.

"Asu, wajah tampan gue, Cok"

"Mampus" ucap Jazz, Rafa, Agam, Azam, dan sikembar secara bersamaan. Sedangkan Vyona dan Ghea hanya mampu tertawa terbahak-bahak melihat wajah nelangsa Eric.

"Aku mandi dulu ya, habis itu kita baru pulang" ucap Jazz sembari mengelus puncak kepala Vyona, dan langsung dibalas anggukan kepala oleh gadis itu.

Setelah kepergian Jazz, Azam segera mendekati Vyona. Cowok hiperaktif itu duduk tepat didepan Vyona dan juga Ghea.

"Loe kenapa?" Tanya Vyona sembari menatap Azam yang kini tengah senyam-senyum nggak jelas.

"Gapapa kok kak" jawab Azam masih dengan cengar-cengir. "Kakak kok bisa sih pacaran sama Bang Jazz?" Lanjut Azam, jujur saja Azam masih sangat kepo kenapa cewek secantik Vyona bisa mau sama Jazz yang modelannya kayak kulkas dua pintu.

"Kenapa emangnya? Jazz anaknya baik kok jadi nggak ada alasan buat gue nggak suka sama dia"

"Tapi sumpah, ini untuk pertama kalinya gue tau bang Jazz punya pacar. Kalau yang deketin dia sih banyak tapi nggak pernah ada yang direspon"

Vyona ✓Where stories live. Discover now