Danau

68 16 2
                                    

Setelah pergi meninggalkan rumah sakit, Jazz mengajak Vyona pergi ke danau yang dulu pernah mereka kunjungi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah pergi meninggalkan rumah sakit, Jazz mengajak Vyona pergi ke danau yang dulu pernah mereka kunjungi.

"Kok kamu ajak aku pergi sih Jazz!" Setelah sekian lama bungkam akhirnya Vyona buka suara juga.

"Aku ga tega lihat kamu nangis terus"

"Tapi sebenarnya aku masih pengen dengar penjelasan mama Jazz"

"Bodoh" ucap Jazz sembari menyentil kening Vyona, hingga sang empunya meringis.

"Sakit tauk" ujar Vyona sembari mengelus keningnya yang terasa sedikit panas.

"Otak kecilmu ini isinya apa sih! Tanpa kita harus dengar penjelasan lanjutan dari mama kamu, kita udah dapat simpulkan Queen"

"Kesimpulannya apa?" Tanya Vyona dengan memiringkan kepalanya.

"Mama kamu sayang sama kamu, tapi karena kamu memiliki mata yang begitu mirip dengan laki-laki itu membuat beliau tidak bisa berdamai dengan masalalunya sendiri"

"Tapi kalau mama sayang aku, kenapa mama sering pukul aku jazz?" Tanya Vyona dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Mungkin itu salah satu hal yang dapat beliau lakukan untuk melampiaskan segala amarahnya. Mungkin kebanyakan orang berfikir mama kamu jahat, sering pukul kamu, sering bentak kamu. Tapi nggak banyak orang tau hal apa saja yang udah mama kamu lalui untuk membawa kamu kedunia ini"

"Apa mama dulu begitu menderita ya Jazz!"

"Mungkin. Setelah keluarga besar papa kamu tau, bahwa mama kamu berselingkuh bahkan sampai hamil dengan pria lain, sudah pasti keluarga besar papa kamu selalu menempatkan mama kamu pada posisi yang sulit"

"Kamu benar, aku emang pembawa sial ya" ucap Vyona sembari mulai terisak.

"Hey, lihat aku" ucap Jazz sembari memegang kedua pundak Vyona. hingga membuat Vyona yang awalnya menangis sembari menunduk, perlahan-lahan mengangkat kepalanya dan menatap kedua netra teduh milik Jazz.

"Nggak ada yang namanya anak pembawa sial Queen. Semua anak yang terlahir di dunia ini adalah anugerah, jadi stop bilang kalau kamu adalah anak pembawa sial"

"Tapi mama menderita karena aku"

"Tapi kamu juga harus lihat perjuangan mama kamu ketika membawa kamu lahir ke dunia ini. Untuk melahirkan kamu ke dunia ini butuh pengorbanan yang tidak kecil Queen, jangan pernah lihat penderitaan mama kamu. Karena sejatinya orang tua akan melakukan apapun untuk anak-anaknya"

"Terus sekarang aku harus gimana Jazz? Harus dengan cara apa aku menebus semua perjuangan yang mama kasih buat aku?"

"Terus berbakti, dan juga hidup dengan bahagia" jawab Jazz sembari menghapus air mata Vyona. "Mulai sekarang jangan pernah bilang kalau kamu adalah anak pembawa sial, oke"

Dengan perlahan Vyona mengangguk dan segera menghambur memeluk Jazz, dan dengan penuh sayang pula Jazz membalas pelukan hangat Vyona.

"Udah jangan nangis lagi, masak antagonis cengeng sih"

Vyona ✓Where stories live. Discover now