malu

52 12 0
                                    

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 3 dini hari, namun sedari tadi kedua mata Vyona sama sekali tidak bisa ia pejamkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 3 dini hari, namun sedari tadi kedua mata Vyona sama sekali tidak bisa ia pejamkan.

"Ahhh sial, kenapa gue kepikiran terus sama kejadian tadi sih" gumam Vyona sembari mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.

Kejadian dimana dirinya dan Jazz saling berciuman terus saja berputar-putar di fikirkan Vyona, dan lebih memalukannya lagi Vyona tadi membalasnya bahkan Vyona dengan nakalnya menggigit kecil bibir Jazz.

"Ya Allah kenapa gue tadi se agresif itu, Jazz ilfil nggak ya sama gue! Jangan-jangan nanti dia ilfil lagi, kan nggak lucu baru aja jadian udah ilfil" gumam Vyona sembari memukul-mukul boneka kesayangannya.

"Ehh tunggu-tunggu, gue tadi bilang jadian! Emang gue jadian ya tadi, kelihatannya dia tadi nggak ada ngomong kalau kita sekarang pacaran, tapi dia tadi bilang kalau gue milik dia, dan dia mau gue selalu ada buat dia sampai kita menua. Bodo amat, pokoknya gue anggap kalau kita sekarang emang bener-bener pacaran. Gue maksa banget pokoknya"

Vyona raih figura kecil yang ada diatas nakas, dimana didalamnya ada foto dirinya dan Jazz ketika masih kecil dulu.

"Pokoknya jijiel cuma punya ona, selamanya nggak boleh ada yang boleh rebut jijiel dari ona" gumamnya sembari memeluk figura kecil itu.

Pagi ini Vyona sudah lengkap dengan seragam sekolahnya namun gadis itu tidak segera turun untuk sarapan malah berjalan mondar-mandir seperti setrikaan listrik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi ini Vyona sudah lengkap dengan seragam sekolahnya namun gadis itu tidak segera turun untuk sarapan malah berjalan mondar-mandir seperti setrikaan listrik. Sampai-sampai Vyona tidak sadar jika kedua kakaknya sudah berdiri di ambang pintu sembari menatap dirinya dengan bingung.

"Dek, loe ngapain sih! Gue sama Abang sampai pusing lihattin loe mondar-mandir kayak setrikaan" ucap Areksa dan diangguki oleh Alan.

"Abang, kakak" bukannya menjawab Vyona justru langsung berlari dan memeluk kedua kakaknya.

Melihat tingkah adiknya yang terkesan sangat aneh membuat Areksa dan Alan langsung seperti orang bodoh. Sedari semalam setelah pulang Vyona memang jadi sangat aneh, bahkan ketika dipanggil pun Vyona tak menggubris dan terus berjalan masuk kedalam kamar.

"Loe kenapa sih, V?"

"Gapapa kok, bang"

"Yaudah ayo sarapan, gue laper" ucap Alan sembari menarik tangan Vyona. Sementara itu Areksa langsung mengambil tas sekolah milik Vyona agar nanti adiknya tidak perlu repot-repot naik ke atas lagi.

Vyona ✓Where stories live. Discover now