amarah Areksa

112 18 1
                                    

Pagi ini Areksa nampak sibuk dengan setumpuk file yang papanya berikan

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Pagi ini Areksa nampak sibuk dengan setumpuk file yang papanya berikan. Semenjak Alan pulang ke Indonesia, kerjaan Areksa bertambah dua kali lipat dari biasanya.

Kalau bisa mengeluh Areksa akan mengeluh, akan tetapi dia harus bisa lebih unggul dari sang papa, agar bisa membahagiakan adik semata wayangnya, dan juga kedua orangtuanya.

"Kak, ayo kita pulang ke Indonesia" ucap Agra yang baru saja masuk kedalam ruang kerja Areksa.

"Kenapa mendadak sih pa! Kerjaan Eksa masih banyak, dan lagi Eksa udah janji sama diri Eksa sendiri, kalau aku belum sukses aku nggak akan pulang pa"

"Areksa, adik kamu lebih penting" ucap Agra dengan nada yang mulai meninggi.

Melihat sang papa yang nampak kalut dan tak baik-baik saja membuat perasaan Areksa campur aduk. Ada apa ini? Ada apa dengan adiknya? Fikiran-fikiran negatif mulai menghantui Areksa.

"Malah bengong, ayo cepat"

Areksa hanya bisa Menuruti sang papa. walaupun begitu banyak pertanyaan berputar-putar didalam otaknya, Namun Areksa begitu enggan untuk membuka mulutnya hanya untuk sekedar bertanya kepada sang papa.

"Tuhan tolong lindungi Vyo, kalau dia kenapa-kenapa aku nggak tau akan jadi seperti apa duniaku Tuhan. Padahal engkau tau, hidupku hanya untuk adik kesayanganku" gumam Areksa dalam hati.

"Vyona sayang" gumam Agra namun masih bisa didengar oleh Areksa, dapat Areksa lihat jika sang papa mulai terisak.

Dengan perlahan Areksa memeluk sang papa. sekuat tenaga Areksa berusaha menahan air matanya.

"Kak, adikmu. Papa gagal jadi ayah yang baik buat dia"

"Papa nggak pernah gagal pa, papa adalah ayah yang hebat buat Eksa dan juga Vyona"

"Kalau sampai terjadi sesuatu sama adikmu, papa nggak akan pernah mau maafin wanita itu"

Dengan perlahan Areksa melerai peluknya, ditatapnya wajah sang papa. Areksa berusaha mencari jawaban atas pernyataan sang papa. Wanita! Siapa yang papanya maksud barusan.

"Maksud papa apa?"

"Mama kamu, menyuruh preman buat melecehkan adik kamu. Tapi untungnya pacar adikmu datang tepat waktu, dan berhasil menyelamatkan Vyona"

Mendengar penjelasan sang papa membuat hati Areksa berdenyut ngilu, bagaimana bisa sang mama Setega itu dengan Vyona. Walau bagaimanapun Vyona adalah darah dagingnya.

Diam-diam Areksa mengepalkan kedua tangannya, urat-urat lehernya pun juga nampak menonjol, menandakan bahwa cowok itu tengah menahan emosinya agar tidak meledak saat itu juga.

Diam-diam Areksa mengepalkan kedua tangannya, urat-urat lehernya pun juga nampak menonjol, menandakan bahwa cowok itu tengah menahan emosinya agar tidak meledak saat itu juga

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Vyona ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora