motor Andi

125 17 0
                                    

Teng,,,, teng,,,, teng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teng,,,, teng,,,, teng

Jam tanda istirahat pertama telah berbunyi dengan nyaringnya, hingga membuat sebagian siswa berlomba-lomba keluar kelas untuk menghambur menuju kantin, mengisi kekuatan setelah berkutat dengan pelajaran yang mungkin saja menguras tenaga mereka.

"Pak boss, Rapa" Andi merenggangkan kedua tangannya, dan berjalan menuju meja dimana jazz dan juga Rafa duduk.

Dengan refleks jazz mengangkat kedua kaki, dan tangannya. Berjaga-jaga jika saja Andi tiba-tiba memeluk dirinya, jazz akan langsung menendang bocah tengik itu.

"Mau apa loe? Berani maju selangkah lagi, gue tendang juga Otong loe"

"Astagfirullah, boss jaga image dong" ucap Andi sembari menurunkan kedua kaki jazz yang telah melayang siap untuk menghantam muka tampannya. "Ada cewek cantik boss, imagenya dijaga"

"Lagian loe ngapain sih ikutan pindah kesini ndi?" Rafa bertanya sembari menimpuk Andi dengan buku paket miliknya yang sialnya lumayan tebal hingga membuat Andi meringis sembari memegangi jidatnya.

"Sakit bege, gue baru aja pindah udah loe aniaya aja"

"Iya, loe ngapain ikutan pindah nyet?"

"Boss, loe pergi ninggalin gue sendirian di merah putih. Gue lonely boss, hidup gue terasa hampa"

"Drama banget sih loe" sarkas Vyona.

"Vyona cantik, ini itu nggak drama. Loe lihat mereka berduaan disini, nah gue ditelantarin udah kayak anak tiri"

"Terserah kamu deh. Ayo V kita ke kantin, aku laper banget" ajak Ghea sembari menarik Vyona agar bergegas keluar.

"Ayang tungguin" Rafa berteriak sembari menarik tangan jazz, begitu pula dengan jazz, cowok itu juga refleks menarik tangan Andi.

Disepanjang perjalanan menuju kantin kelimanya menjadi pusat perhatian. Hingga membuat Vyona merasa risih sendiri, dan terkadang melempar tatapan mautnya.

"V apa menurut loe gue makin hari makin cantik!"

"Dihh Pede gila loe ge"Vyona terkekeh geli karena kenarsisan Ghea.

"Abisnya mereka ngelihatin gitu banget"

"Ya gimana mereka nggak ngelihatin, kalau dibelakang loe ada tiga cowok ganteng"

"Ckk, iya juga ya. Lain kali, aku bakal bilang sama ayang Rafa buat jangan ganteng-ganteng"

"Kenapa?" Tanya Vyona sembari mengerutkan kedua alisnya.

"Aku nggak suka mereka lihatin cowok aku"

"Bisa cemburu juga loe ge!"

"Ya bisa lah Vyo, aku kan juga manusia"

Sesampainya dikantin Rafa segera memfokuskan matanya, hingga ia menemukan bangku kosong di pojokan dekat taman. Dengan kekuatan super Rafa berlari menuju meja itu, dan segera disusul oleh yang lainnya.

Vyona ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang