kejutan

47 13 0
                                    

"APA? NIKAH!" Areksa dan Alan langsung berteriak heboh ketika Jazz membahas rencananya untuk menikahi Vyona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"APA? NIKAH!" Areksa dan Alan langsung berteriak heboh ketika Jazz membahas rencananya untuk menikahi Vyona.

"Jangan bilang loe ngehamilin adik gue ya, Jazz" ucap Alan sembari menatap tajam Jazz.

"Mulut loe, bang. Gue nggak sebrengsek itu"

"Terus kenapa loe pengen buru-buru nikahin adik gue anjir"

Kalau ditanya kenapa dirinya ingin cepat-cepat menikahi Vyona, Jazz pun juga tak mengerti apa alasannya. Entah mengapa tadi ketika di pasar malam ia melihat pasangan muda dengan kedua anak kembarnya Jazz jadi pengen menikah muda.

"Pa, papa kenapa malah diam aja sih! Nenek juga"  Areksa jadi kesal sendiri ketika papa dan juga neneknya hanya diam saja tanpa bereaksi apapun, wajah keduanya pun nampak datar-datar saja. Jadi ini bagaimana konsepnya dirinya dan Alan saja yang lebih tua belum menikah lah ini Jazz dan Vyona yang lulus SMA aja belum sudah pengen menikah.

"Papa nggak ngebolehin ya kalau aku sama Jazz nikah?" Tanya Vyona sembari menatap sang papa.

"Papa akan ikut keputusan ayahnya Jazz" final Agra sebelum akhirnya ia mengambil ponselnya untuk menelfon Bram.

Tak berselang lama panggilan telfon pun terhubung dengan segera Agra melospeker agar semua orang dapat mendengar respon ayahnya Jazz.

"Apasih gra? Ganggu aja loe" ketus bram dari seberang sana.

"Abis ngapain loe?"

"Bikin adik buat Jazz lah, loe malah telfon ganggu aja. Kenapa?"

Jawaban ayahnya barusan benar-benar membuat Jazz sangat malu, bagaimana ayahnya bisa bicara sefrontal itu. Ahhh, rasanya Jazz ingin menghilang sekarang juga.

"Heh lambemu, malu di dengerin anak loe nih"

"Jazz disitu!" Serunya Bram dengan suara yang terdengar terkejut ketika mengetahui putranya tengah bersama dengan sahabatnya.

"Iya. Ini anak loe pengen nikahin anak gue, gimana ini?"

"Asyuuu, jangan ngaco loe"

"Gue serius, mending loe kesini kerumah gue"

"Oke-oke gue sama Octavia kesana sekarang. Jagain itu anak setan, jangan sampai kabur" ucap Bram sebelum akhirnya panggilan telfonnya terputus.

"Kita tunggu ayah dan bundamu"

"Pa, kalau om Bram sama Tante Octavia setuju, apa papa bakalan bener-bener nikahin mereka berdua! Ayolah pa, jangan bercanda. Aku sama Areksa aja belum nikah, yakali kita di loncatin sih. Ini nggak adil" protes Alan dengan menggebu-gebu.

Vyona yang melihat Abangnya melayangkan protes hanya bisa menatap tajam Alan. Begitu pula dengan Alan, ketika ia merasa mendapat tatapan maut dari adiknya ia pun balas melototi adiknya itu.

Vyona ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang