bertahan ya

48 8 0
                                    

Jam dipergelangan tangan Jazz menunjukkan pukul 8 malam, kini cowok itu tengah berjalan di pinggir trotoar bersama dengan Aldi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam dipergelangan tangan Jazz menunjukkan pukul 8 malam, kini cowok itu tengah berjalan di pinggir trotoar bersama dengan Aldi. Keduanya baru saja mencari makan karena memang tadi mereka semua belum makan sejak pulang sekolah.

"Boss loe nggak bercandakan!" Seru Aldi, berharap apa yang tadi Jazz bilang tidaklah benar.

"Gue serius"

"Secepat itu? Loe beneran udah yakin!"

"Gue yakin banget, Al"

"Semoga itu yang terbaik buat loe boss"

Ya tadi Jazz menceritakan pertunangannya dengan Vyona. Aldi benar-benar terkejut, ia fikir Jazz hanya bercanda, karena menurut Aldi ini benar-benar mendadak, bahkan yang Jazz beritau baru dirinya dan juga Rafa.

"Nanti kalau gue udah pergi ke London gue titip bengkel sama anak-anak ya, Al"

"Yaelah boss, loe ngomong kayak nggak mau balik lagi aja"

"Yakan gue nggak tau sampai kapan gue akan disana"

Aldi hanya bisa diam sembari tersenyum, dalam hatinya ia berkata "mana mungkin si boss bisa pisah lama-lama dari kakak ipar"

"Gue yakin loe nggak akan lama disana boss"

"Kenapa?"

"Separuh nyawa loe masih disini, dan gue yakin loe bakal cepet kembali" jawab Aldi sembari menghentikan langkahnya.

Jazz rasa Aldi benar, bagaimana ia bisa pergi lama-lama meninggalkan gadisnya sendiri disini. Tidak bertemu dengan Vyona selama sehari saja Jazz rasanya sudah hampir gila.

Namun tiba-tiba saja atensi Jazz dan Aldi langsung mengarah pada seorang gadis yang penuh dengan luka lebam di seluruh tubuhnya, gadis itu berjalan terseok-seok dan tak tentu arah. Namun tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang melaju kencang dari sisi kanan gadis itu.

"Ahh, shit" dengan secepat mungkin Jazz berlari menghampiri gadis itu, sesampainya didekat gadis itu Jazz langsung mendorong gadis itu dan......

Brakkk
Kecelakaan tidak bisa di hindari lagi, tubuh Jazz terpental beberapa meter dari tempatnya berdiri tadi, darah juga sudah mulai membasahi tubuh Jazz.

"Boss" Aldi yang melihat Jazz tergeletak dan bersimpah darah langsung berteriak dan lari, bahkan nasi bungkus yang ia bawa langsung ia buang begitu saja.

"Boss, bangun. Loe harus bertahan, loe nggak boleh pergi" dengan tubuh yang bergetar Aldi memeluk tubuh Jazz.

"Al" panggil Jazz pelan, bahkan nyaris tak terdengar.

"Iya boss, bertahan ya. Kita kerumah sakit"

"Sakit, Al"

"Lawan, boss. Gue tau loe kuat" ucap Aldi dengan berlinangan air mata. "Tolong, tolong teman saya, saya mohon"

Vyona ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang