pembuat onar

43 11 0
                                    

Setelah pulang sekolah Jazz langsung bergegas menuju rumah Vyona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah pulang sekolah Jazz langsung bergegas menuju rumah Vyona. Begitu sampai ia langsung meminta izin masuk kepada bik yam yang kebetulan sedang membersihkan mobil milik Vyona. Mobil milik Vyona sekarang memang sangat jarang sekali dipakai, mengingat kemana-mana selalu bersama Jazz.

"Woii anak mana lu" ucap Alan ketika melihat Jazz yang baru saja akan menginjakkan kakinya di anak tangga.

"Anak metropolitan" ketus Jazz.

"Nggak punya rumah ya loe, bisa-bisanya belum ganti baju udah ke sini"

"Gue mau lihat kondisi tunangan gue, bang"

"Heh ralat, baru calon, nyet"

"Hillih jomblo syirik aja" ejek Jazz sembari meneruskan niat awalnya untuk menemui gadisnya.

"Hlahh malah nistain gue. Isss, babinya" gumam Alan sembari menyeruput kopi buatan mbok sum.

Sementara itu setelah sampai didepan kamar Vyona, Jazz membuka pintu itu dengan perlahan dan segera menyembulkan kepalanya dicelah pintu. Dapat ia lihat kini gadisnya tengah meringkuk dibaluti selimut tebal, padahal siang ini cuacanya cukup panas.

"Kamu udah pulang?" Pertanyaan Vyona cukup membuat Jazz kaget, pasalnya cowok itu mengira jika sang kekasih tengah terlelap, tapi nyatanya gadis itu masih sadar akan kedatangannya.

"Gimana udah mendingan belum?" Bukannya menjawab Jazz justru balik bertanya, cowok itu juga sudah duduk di l pinggir ranjang, tak lupa ia cek suhu tubuh gadisnya.

"Udah agak mendingan kok, kamu kenapa nggak pulang dulu!"

"Aku khawatir, sayang"

"Aku udah gapapa, Jazz. Kamu pasti belum makan kan!"

"Belum" jawab Jazz sembari menggeleng.

"Makan dulu ya, biar aku telfon bibik"

"Nggak usah, nanti kalau aku lapar ambil sendiri dibawah"

"Nanti kamu sakit, kalau telat makan"

"Nggak, sayang. Kita periksa ya, aku nggak mau kamu kenapa-kenapa" ucap Jazz untuk sekian kalinya berusaha membujuk Vyona, namun jawaban Vyona masih tetap sama, gadis itu tidak mau dibawa kerumah sakit.

"Aku gapapa, tadi udah minum obat. Dan ini udah mendingan juga kok" ujarnya sembari menangkup kedua pipi Jazz.

"Maafin aku, aku gagal jagain kamu"

Vyona benci ini, Vyona benci ketika Jazz menyalahkan dirinya sendiri. Padahal Vyona sudah bilang kalau ini bukan salah cowok itu, akan tetapi cowok itu tetap kekeh menyalahkan dirinya sendiri.

"Sayang" Vyona berusaha memanggil Jazz yang saat ini masih sibuk menciumi tangannya.

"Iya, sayang. Kenapa?" Ucapnya sembari menatap kedua mata Vyona.

Vyona ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang