tak pernah kembali

74 13 0
                                    

Hari kedua ujian semester diisi dengan pelajaran fisika dan juga matematika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari kedua ujian semester diisi dengan pelajaran fisika dan juga matematika. Di jam kedua ini Andi benar-benar sudah tidak bisa berfikir, otaknya sudah buntu. Bahkan cowok itu terlihat beberapa kali menghitung kancing bajunya untuk menjawab pertanyaan yang benar-benar tidak bisa ia kerjakan.

Bukan hanya Andi saja yang melakukan hal itu, Niko, Ghea, Astrid, dan juga Riri pun juga tampak melakukan hal yang sama. Sedangkan Vyona, Jazz, dan juga Rafa terlihat adem ayem. Karena sudah dapat dipastikan ketiganya dapat mengerjakan dengan mudah, mengingat otak ketiganya sangat encer.

"Gue duluan, ge" pamit Vyona begitu semua soal matematikanya sudah terjawab, dan dengan segera Vyona mengumpulkan lembar jawabannya, dan tak lama Jazz dan Rafa pun menyusul.

"Enak bener kalau punya otak super encer" ucap Astrid sembari menggigit pensilnya. Jujur saja Astrid iri dengan ketiga temannya itu, dirinya memang masuk di kelas IPA 1 tapi otaknya tidak terlalu pintar-pintar banget.

"Udah buruan kerjain lagi, loe pikir dengan ngelihatin Vyona yang udah ngumpulin lembar jawabannya, soal-soal loe dapat kejawab dengan sendirinya gitu" sinis Riri.

"Iya nona Riri"

"Astrid, Riri. kalau kalian masih mau ngobrol lanjutin di luar aja" pak yanu langsung menegur keduanya ketika dua siswanya itu bukannya mengerjakan malah asik ngobrol.

"Maaf pak" ucap Riri dan Astrid secara bersamaan.

"Tega bener loe bertiga keluar kelas ninggalin kita yang lagi mati-matian muter otak" protes Riri begitu bertemu Vyona, Jazz, dan juga Rafa yang kini tengah duduk dibawah pohon mangga sembari belajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tega bener loe bertiga keluar kelas ninggalin kita yang lagi mati-matian muter otak" protes Riri begitu bertemu Vyona, Jazz, dan juga Rafa yang kini tengah duduk dibawah pohon mangga sembari belajar.

"Salah loe sendiri, kenapa kemarin nggak belajar. Kita kemarin belajar supaya bisa bahas soal yang sekiranya sulit buat dikerjakan, ehh ketika gue sama Jazz dan Vyona sibuk belajar sambil mecahin soal-soal susah, loe semua malah ngegosip "

"Ishh ayang, kamu kan tau otak kecil aku ini nggak akan mampu kalau harus belajar banyak-banyak " ucap Ghea sembari bergelayut manja pada lengan Rafa.

"Alesan aja" Rafa yang mendengar alasan Ghea langsung saja menyentil kening gadis itu, hingga membuat Ghea meringis kesakitan.

Vyona ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang